Bandung, Bewarajabar.com — Program Buruan Sae telah menjadi salah satu daya dukung untuk menciptakan ketahanan pangan di Kota Bandung.
Saat ini, warga Kota Bandung masif memanfaatkan lahan sekitar untuk bercocok tanam.
Tak hanya itu, kini Buruan Sae pun mampu bersinergi dengan budidaya lebah. Sebuah Sismbiosis Mutualisme. Hal ini yang dilaksanakan di kantor Kecamatan Astanaanyar Kota Bandung.
Lebah mendapatkan makanan dari tanaman yang berada di Buruan Sae. Hal itu membuat tanaman tumbuh lebih baik.
Di tempat ini memanfaatka lebah trigona. Secara fisik, lebah trigona memiliki ukuran tubuh yang lebih kecil dibandingkan dengan lebah avis dengan hampir seluruh tubunya berwarna hitam.
Adapun sistem sarang lebah trigona berbentuk gumpalan tidak teratur, berbeda dengan sarang lebah pada umumnya yang membentuk pola segi enam.
Lebah trigona dapat memberikan manfaat dengan berbagai macam produk yang berkhasiat seperti madu, propolis, dan bee polen trigona.
Berbicara khusus terkait madu trigona, secara umum rasa madu dipengaruhi dengan jenis tanaman yang dikonsumsi lebah.
Di kantor Kecamatan Astanaanyar pun berbeda dengan Buruan Sae lainnya. Di sini juga membudidayakan ayam joper.
Ayam ini merupakan hasil perbaikan genetik menggunakan metode grading up, yaitu metode perbaikan genetik ayam dengan menyilangkan ayam ras betina dengan pejantan berupa ayam kampung, ayam bangkok. Ayam pelung, ayam nunukan, ayam nagrak, ayam kedu ayam ayam lokal unggulan lainnya.
Tak hanya itu, ada juga budidaya Aquaponik, menempatkan ikan untuk bekerja sebagai penghasil pupuk untuk tanaman. Ada juga budidaya ikan lele.
“Pemkot (Pemerintah Kota) mengapresiasi upaya yang dilakukan oleh kecamatan Astanaanyar ini. Ada budidaya ikan dalam ember, ada lebah trigona, kemudian sayuran,” tutur Wakil Wali Kota Bandung, Yana Mulyana usai meninjau Buruan Sae dan Budidaya Lebah di Kecamatan Astana Anyar, Jumat 19 maret 2021.
“Saya lihat upaya ketahan pangan di wilayah ini sudah berupaya baik,” imbuhnya.
Meskipun kegiatan tersebut masih dalam bimbingan dinas terkait, Yana mengapresiasi semangat kewilayah.
“Masih dibimbing juga dinas terkait. Saya lihat upayanya karena Bandung itu ketergantungan terhadap suplay pangan dengan daerah lainnya. Jadi upaya ketahan pangan itu sangat luar biasa,”katanya.
Terkait lebah madu trigona, Yana sampaikan sangat bermanfaat bahkan memiliki khasiat yang baik untuk kesehatan tubuh.
Apalagi di masa pandemi Covid-19, madu menjadi salah satu yang layak untuk dikonsumsi manusia sebagai daya tahan tubuh.
“Di masa pandemi ini bagus, jadi potensinya besar. Mudah-mudahan peternakan lebahnya bisa berkembang di tengan kebutuhan masyarakat terhadap sumber vitamin alami. vitamin C yang ada di lebah ini luar biasa,” jelasnya.
Sementara itu, Camat Astanaanyar, Syukur Sabar mengatakan perlunya peningkatan peranan dari pemuda. Oleh karena itu, pihaknya merangkul pemuda untuk memanfaatkan Buruan Sae juga buidaya Lebah.
“Kita rangkul pemuda untuk dibina, siap untuk melakukan inovasi. Kita coba cari pendekatan, saya baca artikel ada lebah yang tidak menyenagat,”katanya.
Atas hal itu, Syukur pun meragkul unsur akademisi dan komunitas untuk mengkaji lebih dalam mengenai lebah ini.
“Jadi sebelum ke warga, kita punya dulu. Lebahnya berjalan, bunganya tumbuh sebagai makanannya,” ujarnya.
Setelah berjalan rutin, ia pun terus memonitoring pemeliharaan, untuk jangka panjangnya nanti.
“Kita lihat semangat dan minatnya dulu, hingga hasilnya teercapai. Jadi ikut pelatihan, jangan sampai selanjutnya sananya tidak ikut lagi, kan percuma,” ujar Syukur.
Sedangkan Perwakilan dari Bandung Bee Sanctuary @lebahbandung, Yoga Restu Nugraha menyampaikan, budidaya lebah di perkotaan lebih cocok menggunakan lebah jenis trigona. Lebah ini memang lebih toleran dengan cuaca, lingkungan dan daya tahan tubuhnya baik.
“Jadi sekaligus simbiosis mutualisme juga untuk menyuburkan. Dengan konteks Buruan Sae ini lebahnya dapat makanan dari situ (sayuran) dan hasilnya yang ada untuk penyuburan maksimal,” katanya.
“Untuk madu itu menjadi bonusnya, yang penting kesadaran masyarakat untuk menjaga lingkungan terjaga,” tambah Yoga.
Ia menjelaskan, menduplikasi lebah trigona ini cukup mudah. Sehingga sebagai pilot projects di Kecamatan Astana Anyar.
“Kami dikasih contoh dulu. Di Astanaanyar sebagai pilot project nanti setiap kecamatan itu bisa melihat. Manfaatnya tentu madu juga penyerbukan terhadap tanaman dan menunjang ketahan pangan,” katanya.
“Punya nilai ekonomi. Seliternya bisa sampai Rp500 ribu. Khasiatnya terjamin,” jelasnya.