Bandung, bewarajabar.com — Wakil Gubernur Jawa Barat (Jabar) Uu Ruzhanul Ulum mengatakan, pada masa Adaptasi Kegiatan Baru (AKB), protokol kesehatan, seperti memakai masker, jaga jarak, dan cuci tangan dengan sabun, mesti digunakan untuk semua kegiatan agama. Tujuannya pencegahan penularan COVID-19 di tempat ibadah.
“Kegiatan-kegiatan gereja pun, harapan kami, sudah menerapkan protokol kesehatan,” kata Kang Uu saat melakukan konferensi video dengan Persatuan Gereja Indonesia (PGI) Wilayah Jabar di Gedung Sate, Kota Bandung, Rabu (8/7/20).
Kang Uu mengatakan, tokoh agama punya peran penting dalam menyosialisasikan protokol kesehatan pada masa AKB. Sebab, apa yang disampaikan tokoh agama akan disampaikan oleh umat.
“Masyarakat kadang menghiraukan perintah pemerintah. Tapi, jika ke pemimpin agamanya, pada tokoh agamanya dengan disentuh keimanannya, insyaallah mereka akan semakin taat apa yang diharapkan,” ucapnya.
“Oleh karena itu, kebersamaan, kemitraan dan jalinan hubungan yang harmonis antara pemerintah dengan pemimpin umat beragama termasuk pemimpin umat Nasrani ini sangat dibutuhkan,” tambahnya.
Ketua Umum PGI Wilayah Jabar Dannerd W. Siregar mengapresiasi kerja keras Pemerintah Daerah (Pemda) Jabar dalam menggunakan COVID-19. Ia memastikan semua gereja menyetujui untuk ikut serta menyosialisasikan protokol kesehatan.
“Kami telah menyetujui semua gereja-gereja melakukan juga kewajiban untuknya mendukung program pemerintah di era Adaptasi kebiasaan Baru (AKB) yang sedang kita masuki saat ini,” katanya.
Sementara PGI Wilayah Jabar sudah ada di 34 provinsi di Indonesia. Sementara PGIW Jabar beranggotakan 39 demoninasi gereja dan 112 gereja anggota.