“(Calo?) Tong dipercaya nu kitu mah jadul (jangan dipercaya itu sudah jadul).”
Bandung, Bewarajabar – Wali Kota Bandung, Oded M. Danial mengingatlan kepada peserta seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) agar tidak terbujuk rayu oleh makelar atau calo yang menjanjikan bisa meloloskan proses seleksi dengan meminta sejumlah imbalan. Ia memastikan, seleksi CPNS ini dilaksanakan secara ketat dan transparan.
“(Calo?) Tong dipercaya nu kitu mah jadul (jangan dipercaya itu sudah jadul),” tegas Oded di Graha Batununggal Indah, Kecamatan Bandung Kidul, Rabu (12/2/2020).
Hal senada juga diungkapkan oleh Kepala Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan (BKPP) Kota Bandung, Yayan Ahmad Brillyana. Ia menyatakan, tidak ada ‘jalan pintas’ dalam seleksi CPNS ini.
Yayan menyayangkan masih ada peserta yang tidak percaya diri dengan mencoba berbagai cara masuk PNS melalui ‘jalur belakang’. Tak sedikit orang yang datang kepadanya untuk menitipkan salah seorang peserta. Namun semuanya secara tegas ia tolak.
“Yang aneh masih ada orang yang percaya menitipkan kepada kami agar bisa lulus. Geus lain jamana eta (sudah bukan zamannya itu). Mencoba datang lewat saudaranya, lewat temennya, kemudian kenal dengan saya, sekarang itu semua sudah tidak bisa,” beber Yayan.
Yayan menegaskan, seleksi CPNS berlangsung ketat dan transparan. Tidak ada perlakuan istimewa bagi peserta tes.
Demi mengoptimalkan penyeleksian, proses ujian Seleksi Kemampuan Dasar (SKD) juga dilakukan terpisah antara perempuan dengan laki-laki. Hal ini agar pada saat ‘body checking’ bisa dijalankan lebih teliti.
“Cuma kalau sekarang, hal yang tidak mengganggu teknis ujian seperti anting atau gelang itu diizinkan dipakai. Tapi kalau ada yang berhubungan dengan ujian seperti handphone, jimat, alat koneksi itu tidak boleh,” ujarnya.
Ia mengakui, di hari pertama SKD di Kota Bandung ini masih saja ditemukan peserta yang kurang percayadiri dengan kemampuannya sendiri. Karena masih didapati adanya peserta yang membawa barang di luar ketentuan.
“Ada satu jimat mungkin disimpan di kaki berupa bungkusan menggunakan semacam karung goni. Dia tidak mengakui jimat tapi ya siapa tahu ganjal sepatu, tapi tetap kita amankan,” katanya. (red)