Bandung,bewarajabar.com- Kasat Binmas Polrestabes Bandung AKBP Sukana Hermansyah, SH, MM, mewakili Kapolrestabes Bandung, Kombes Pol Irman Sugema, SIK, MH, memimpin Apel Deklarasi Anti Hoax dan menolak ajakan anarkis, bagi pelajar SMA dan SMK se kota Bandung, dilaksanakan di SMK PU Bandung, Jl. Garut Kota Bandung, Jum’at 28 November 2019,
Dalam kegiatan tersebut hadir, Kadisdik Propinsi Jawa Barat diwakili KCD Wilayah 7 Endang Susilastuti, SE, MMPd, Kepala SMK PU Hasan Iskandar, MPd Wakil Kepala SMK PU, para Guru dan 1.500 siswa-siswi SMA dan SMK se-Kota Bandung.
Pada kesempatan tersebut, Kasat Binmas Polrestabes Bandung, memberikan arahan cara aman bersekolah, serta menyampaikan pesan- pesan Kamtibmas dan menghimbau kepada siswa-siswi untuk tidak mudah terpropokasi dan percaya pada berita hoax. Harus tanamkan jiwa anti Hoax dan menolak ajakan berbuat anarkis.
Materi lain yang disampaikan, mengenai tidak ikut ikutan unjuk rasa, tentang wawasan kebangsaan dan paham radikalisme. Kenakalan Remaja, Bahaya Narkoba, Anarko Vandalism, antisipasi bahaya radikalisme dan budaya Tertib Berlalulintas serta tidak main game onlene.
Menurut Kasat Binmas, diharapkan peran serta guru dan siswa dalam penguatan serta partisipasi aktif, untuk mewujudkan situasi Kamtibmas yang aman kondusif. Khususnya di lingkungan sekolah, umumnya di Kota Bandung.
” Para siswa dan para guru diwajibkan untuk menjadi pelopor kebangsaan, guna mempertahankan keutuhan negara kesatuan Republik Indonesia yang berazaskan Panca Sila,” tutur Kasat Binmas.
Dalam kegiatan itu juga, setelah Kasat Binmas selesai menberikan arahan, Siswa-siswi SMA dan SMK mengucapkan deklarasi anti Hoax dan penandatanganan deklarasi anti Hoax oleh Kadisdik, kepala Sekolah dan para siswa.
Sementara itu dari Disdik Provinsi Jabar yang diwakili KCD Wilayah 7 Endang Susilastuti, SE, MMPd senada dengan Kepala SMK PU Hasan Iskandar, MPd, mengucapkan terima kasih dan apresiasi yang tinggi kepada pihak Kepolisian hususbya Sat Binmas Polrestabes Bandung, yang telah sudi memberikan pencerahan tentang wawasan kebangsaan dan pembekalan tentang bahaya narkoba dan radikalisme, juga pengetahuan mengenai Anarko.
Kegiatan seperti ini, kata Endang diharapkan berkesibambungan, bukan saja sebatas deklarasi siswa, tapi para Guru juga harus jadi pelopor wawasan kebangsaan dan menolak anarkis serta Hoax. Diharapkan juga sinergi antara pihak sekolah dan kepolisian, agar silaturahmi kamtibmas tidak putus dan terus berlangsung. (Bully Tarongkeng)