BewaraJabar.com — Harga tahu danĀ tempe diperkirakan akan melonjak pada bulan depan nanti.
Hal itu imbas dari penurunan produksi kedelai import.
Menurut Direktur Perdagangan Dalam Negeri Kementerian PerdaganganĀ Oke Nurwan mengatakan telah terjadi penurunan produksi kedelai di Brazil, saat konferensi pers secara virtual, dikutip dari Pikiranrakyat.com Jumat, 11 Februari 2022.
“KondisiĀ kedelaiĀ di dunia saat ini terjadi gangguan suplai. Kalau saya melihat di Brazil terjadi penurunan produksiĀ kedelai, di mana awalnya diprediksi mampu memproduksi 140 juta ton pada Januari, menurun menjadi 125 juta ton. Penurunan produksi ini berdampak pada kenaikanĀ hargaĀ kedelaiĀ dunia,” katanya.
Tak hanya itu, kenaikan sewa lahan pun menjadi salah satu penyebab menurunnya suplai kedelai di Amerika Serikat.
Ditambah, terjadi kenaikan biaya sewa lahan, pengurangan tenaga kerja, serta cuaca yang tidak menentu di negara produsenĀ kedelaiĀ juga mengakibatkan petaniĀ kedelaiĀ di Amerika Serikat menaikkanĀ harga.
“Dari data Chicago Board of Trade (CBOT),Ā hargaĀ kedelaiĀ pada minggu pertama Februari 2022 mencapai 15,77 dolar AS per bushel atau angkanya sekitar Rp11.240 per kilogram (kg) kalau ditingkat importir dalam negeri,” kataĀ Oke Nurwan.
Berdasarkan hal itu, pihaknya memperkirakanĀ hargaĀ kedelaiĀ akan terus mengalammi kenaikan hingga hingga Mei 2022 yang bisa mencapai 15,79 dolar AS per bushel.
Selanjutnya,Ā hargaĀ kedelaiĀ akan turun pada Juli 2022 ke angka 15,74 dolar AS per bushel di tingkat importir.
Maka dari itu,Ā Oke NurwanĀ mengatakan bahwa akibat kenaikanĀ hargaĀ kedelaiĀ dunia akan berdampak pula pada kenaikanĀ kedelaiĀ di tingkat pengrajinĀ tahuĀ dan tempe dalam negeri.
“Dan hal ini akan mempengaruhi ujungnya adalahĀ hargaĀ produk turunan dariĀ kedelai, yang utama disini adalahĀ hargaĀ tempe danĀ tahu,” ujarnya.
Saat ini, berdasarkan data Gabungan Koperasi ProdusenĀ TempeĀ Tahu Indonesia (Gakoptindo),Ā hargaĀ kedelaiĀ di pasaran adalah Rp10.800-Rp11.000 per kg.
Sementara, terdapat sekitar 140.000 ton stokĀ kedelaiĀ di importir saat ini, dan akan masuk lagi 160.000 ton.
Sehingga, pasokanĀ kedelaiĀ diperkirakan aman hingga dua bulan kedepan untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri.
Namun demikian,Ā Oke NurwanĀ menegaskan bahwa pemerintah akan menjaga ketersediaanĀ kedelaiĀ dalam negeri walaupun harganya tinggi.
“Karena kami pahamĀ kedelaiĀ ini menjadi salah satu barang pokok yang menjadi kebutuhan utama masyarakat Indonesia dikaitkan dengan kebiasaan masyarakat Indonesia yang mengonsumsiĀ tahuĀ dan tempe,” kata Oke, dilansirĀ dari Pikiran-Rakyat.com.
Oke menyebut, saat ini 80 persen kebutuhanĀ kedelaiĀ di Indonesia dipasok dari luar negeri atau impor, karena produksi dari dalam negeri belum mencukupi.
Menurut perkiraan awal, menurut OkeĀ hargaĀ tempe akan berkisar antara Rp10.300-Rp10.600 per kg.
SementaraĀ hargaĀ tahuĀ berkisa Rp52.450-Rp53.700 per papan atau Rp650-Rp700 per potong.
Artikel ini telah terbit di Giwangkara.com dengan judul “Harga Tahu dan Tempe Naik Bulan Depan, Oke Nurwan: Penurununan Produksi Kedelai Import”






























































Discussion about this post