Bandung, Bewarajabar.com – Kolaborasi dan kerja sama pentahelix antara pemerintah, akademisi, pengusaha, dan media serta peran partisipatif masyarakat menjadi kunci peningkatkan sektor pariwisata di Kota Bandung.
Hal itu diungkapkan Pj Wali Kota Bandung, Bambang Tirtoyuliono saat menjadi narasumber dialog interaktif Bincang Warga di TVRI Jawa Barat, Jalan Cibaduyut Bandung, Selasa 28 Mei 2024.
Bambang menyebut, salah satu contoh kolaborasi itu yakni program Braga Beken (Braga Bebas Kendaraan). Menurutnya semua pihak terlibat dalam perencanaan sampai pelaksanaan program Braga Beken hingga menjadi salah satu destinasi wisata favorit di Kota Bandung.
“Kita ngobrol dengan stakeholder dan warga sekitar, ternyata visinya sama. Mereka ingin mengembalikan ke zaman dulu. Jadilah setiap weekend bebas kendaraan. Kita ingin nyaman. Kita ajak bicara masyarakat, pelaku usaha, dan semua pihak,” ujarnya.
Sejak dimulai 4 Mei lalu sampai saat ini, Braga Beken berlangsung kondusif. Antusiasme masyarakat yang hadir pun cukup tinggi. Braga Beken menjadi magnet wisatawan yang datang ke Kota Bandung.
Bambang menyebut selama libur panjang terhitung pada 23-26 Mei 2024 lalu, jumlah
wisatawan diperkirakan mencapai 195.655 orang, atau setara 12 persen jumlah kumulasi periode Januari-Maret yang mencapai 1.206.647.
“Hasilnya,selama liburan panjang, okupansi hotel mencapai 100 persen,” katanya.
Ia mengaku, pelaksanaan Braga Beken memang belum sempurna. Untuk itu, Pemkot Bandung terus melakukan evaluasi agar pelaksanaan Braga Beken semakin diminati wisatawan.
“Kita evaluasi terus dengan melibatkan seluruh stakeholder untuk memastikan konsistensi dan keberlanjutan,” ujarnya.
Selain Braga Beken, Pemkot Bandung melakukan reaktivasi dan reoptimalisasi sejumlah ruang publik seperti Teras Cihampelas, penataan kawasan Alun-alun Kota Bandung dan Masjid Agung Bandung, Jalan Ir. Soekarno, Taman Cikapundung, Penjara Ir. Sukarno Banceuy, wisata pedestrian Jalan Dalemkaum, kuliner dan pusat Stasioneri Cibadak, Pendopo Kota Bandung, Braga Pendek (Gedung Mejesty), Gedung Bioskop Dian.
Selain itu, Pemkot juga akan melakukan reaktivasi dan reoptimalisasi di kawasan Bandung Timur, seperti Sein Farm, Teras Sunda, Kampung Wisata Pasir Kunci.
“Pemerintah bersama stakeholder ingin memajukan wilayah timur Bandung. Di antaranya adanya stasiun kereta cepat, ini yang akan memacu kita. Tinggal kita komunikasikan dan elaborasi untuk meningkatkan pariwisata,” ungkapnya.
Ia berharap dengan kolaborasi dan inovasi dapat meningkatkan indeks kebahagian masyarakat dan meningkatkan jumlah wisatawan yang hadir.
“Di Kota Bandung semuanya ada. Kita punya udara, cuaca dan suasana yang menjadi magnet wisatawan. Mari kita semua warga sayangi Kota Bandung dan membudayakan kembali kultur orang Sunda yang someah agar semua bisa nyaman,” ujar Bambang.