Bandung, bewarajabar.com — Dampak pandemi Covid-19 juga dirasakan pada pemanfaatan ruang publik, seperti dikemukakan oleh Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil. Beliau juga menyampaikan bahwa ruang publik sangat erat kaitannya dengan aktivitas masyarakat usia produktif. Mereka datang ke ruang publik untuk menikmati lingkungan dan sebagai tempat berinteraksi.
Dengan demikian, ruang publik merupakan suatu kebutuhan dan diharapkan dapat memudahkan dan menunjang kebutuhan masyarakat di adaptasi kebiasaan baru (AKB).
Sejalan dengan hal tersebut, sinergi BUMN antara PT Kereta Api Indonesia (KAI) dengan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. (WIKA) telah menyepakati optimalisasi aset lahan kerjasama Gudang Persediaan PT KAI seluas 20 Ha berikut bangunan cagar budaya (Heritage) di atasnya untuk di alih fungsikan sehingga memiliki nilai ekonomi baru dengan bentuk kerjasama bangun-guna-serah (built-operate-transfer).
Gudang tersebut merupakan tempat penyimpanan dan pendistribusian komponen atau spare part kereta api (baik yang baru maupun bekas). Dimana sebagian besar lahannya masih belum dapat dimanfaatkan secara maksimal.
Jika ditinjau dari segi arsitektur, gudang tersebut memiliki nilai historis yang tinggi karena tampilan muka yang sangat klasik dan khas gaya Belanda sesuai dengan masa pembangunannya.
Dari nilai ekonomis bangunan dan lokasi lahan kerjasama yang berada dekat pusat kota, sangat tepat untuk dioptimalkan sebagai ruang publik karena ditunjang oleh kemudahan akses transportasi, aktivitas ekonomi dan bisnis yang prospektif di sekitarnya.
PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. (WIKA) melalui anak usahanya PT Wijaya Karya Realty (WIKA Realty) akan menghadirkan Laswicity HERITAGE (L-HERITAGE) sebagai destinasi ruang publik baru untuk beraktivitas dan berkreativitas di tatanan normal yang baru. Sarana dan prasarana yang ada di destinasi baru ini tentunya sudah disesuaikan dengan perilaku atau kebiasaan baru masyarakat.