Bandung, Bewarajabar.com — Dinas Pangan dan Pertanian Kota Bandung mengimbau warga kreatif memanfaatkan lahan yang ada disekitar rumahnya. Salah satunya dengan membudidayakan sayuran dan pangan lainnya.
Tujuannya sebagai upaya menjaga ketersediaan pangan di Kota Bandung.
Hal tersebut disampaikan Gin Gin Ginanjar pada saat acara Bandung Menjawab di Taman Dewi Sartika Balai Kota Bandung, Selasa 2 Maret 2021.
“Masyarakat diharapkan di masa pandemi ini untuk bisa kreatif memanfaatkan lahan yang ada di sekitar rumah untuk ditanami sayuran atau pangan lainnya,” imbau Gin Gin.
Menurut Gin Gin, Kota Bandung bukan daerah produsen penghasil pangan. Sehingga selama ini ketersediaan pangan di Kota Bandung masih bergantung dari luar kota sebagai pemasok.
“Kota Bandung bukanlah daerah produsen pengahasil pangan, melainkan kota besar metropolitan yang mana hampir 96 persen pangannya didatangkan dari luar kota Bandung,” ungkapnya.
Kendati demikian, Gin Gin meyakini ketersediaan pangan di Kota Bandung masih cukup aman walaupun ada bebarapa pangan yang mengalami kenaikan harga.
“Sampai hari ini kondisi pangan di Kota Bandung dari sisi ketersediaan dan kecukupan itu cukup dan masih aman,” ujar Gin Gin.
Selain melalukan pengawasan, untuk meyiasati agar kebutuhan dan ketersediaan pangan di Kota Bandung mencukupi, Gin Gin mengaku selalu berkoordinasi, membangun komunikasi yang baik dan juga menjalin kerja sama dengan beberapa pihak. Seperti Disdagin dan Bulog.
“Koordinasi dan kerja sama untuk menjaga ketersediaan pangan juga kita lakukan seperti dengan Disdagin juga dengan Bulog selain melakukan monitoring ke Pasar,” ungkapnya.
Di samping itu, Dinas Pangan dan Pertanian Kota Bandung juga gencar membuat program-program dalam rangka menjaga ketersediaan pangan di Kota Bandung dengan melibatkan peran aktif masyarakat. Salah satunya program Pembagian Pohon dan Bandung Agri Market (BAM).
Bandung Agri Market betujuan menjaga fungsi ekologis dan penghijauan dengan melakukan penanaman pohon buah-buahan di beberapa kawasan.
“Program Dispangtan untuk menjaga fungsi ekololgis dan penghijauan dengan cara bertanam pohon buah-buahan di kawasan RPH dan kawasan tertentu yang dianggap rawan,” jelasnya.
Menurutnya, Program Bandung Agri Market merupakan wadah bagi para kelompok binaan Dispangtan untuk memamerkan produk hasil olahannya.
“BAM adalah sebuah media atau ajang berkumpulnya para kelompok olahan hasil binaan Dispangtan. Hasil olahan pertanian atau peternakan, perikanan dan hasil olahan lainnya kemudian ditampung dalam suatu media semacam pameran,” katanya.
“Selama pandemi belum bisa dilaksanakan, tapi jika kondisi sudah normal, semoga di tahun 2021 bisa diselenggarakan,” imbuhnya.