Bandung, bewarajabar.com — Kredit Masyarakat Ekonomi Sejahtera (Mesra) yang merupakan program hasil kolaborasi Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat (Jabar) dan bank bjb menjadi salah satu fasilitas pembiayaan yang amat diandalkan masyarakat.
Lewat bantuan permodalan tanpa agunan ini, penerima dapat memanfaatkan dana yang disalurkan bank bjb untuk memperkuat dan meningkatkan skala usaha mereka.
Sejak awal mula program ini diluncurkan pada akhir 2018 lalu, Kredit Mesra telah mengalami beberapa kali transformasi, khususnya dalam hal perluasan cakupan kelompok masyarakat yang menjadi sasaran program, dari yang semula berlaku untuk masyarakat yang memakmurkan masjid, lalu merambah kepada seluruh rumah ibadah, kini Kredit bjb Mesra bahkan dapat dinikmati para warga difabel. Perluasan cakupan ini menunjukkan tingginya minat dan kebutuhan masyarakat akan skema pembiayaan penuh keringanan seperti yang diusung dalam program Kredit bjb Mesra.
Tidak terlepas dari peran serta berbagai pihak yang ikut berkolaborasi mendorong kelancaran program peningkatan kesejahteraan ini, tak terkecuali Ikatan Cendekiawan Muslim (ICMI) Organisasi Wilayah (Orwil) Jabar yang sedari mula menjadi partner bank bjb dan Pemprov Jabar dalam membidani kelahiran program andalan masyarakat ini.
Dalam webinar bertajuk “Program Kredit Mesra untuk Penguatan KUMKM Jawa Barat” yang diselenggarakan pada Senin (28/9/2020), peran dan strategi optimalisasi Kredit Mesra dikupas tuntas dari berbagai sisi oleh sejumlah narasumber, antara lain Ketua ICMI Orwil Jabar Mohammad Najib, Ketua Koperasi Insan Madani Arsyad Ahmad, Pengamat Ekonomi Universitas Pasundan Acuviarta Kartabi, dan Pemimpin Divisi Kredit UMKM bank bjb Denny Mulyadi.
Pemimpin Divisi Kredit UMKM bank bjb Denny Mulyadi mengatakan bahwa Kredit Mesra merupakan fasilitas pinjaman solutif yang diberikan bank bjb dan dapat dimanfaatkan oleh para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) sebagai opsi yang relevan dalam mendukung penguatan pembiayaan.
Perluasan cakupan penerima manfaat Kredit bjb Mesra dilakukan tanpa menghilangkan unsur religiusitas yang sedari awal menjadi ciri khas dalam program ini.
“Kredit bjb Mesra ini disalurkan untuk pelaku UMKM yang berbasis keumatan dengan pola pembiayaan kemitraan yang melibatkan pelaku UMKM dengan institusi yang menaungi pelaku UMKM. Program ini memang sengaja didesain untuk mendukung penguatan UMKM di Jabar yang kesulitan mendapatkan akses permodalan,” kata Denny.
Dalam realisasinya, Kredit bjb Mesra dapat menjadi alternatif yang mengayomi warga agar dapat memanfaatkan secara maksimal akses keuangan dari perbankan untuk memperkuat struktur permodalan yang selama ini kerap menjadi problem klasik yang menghantui para pelaku usaha mikro.
Untuk mengakses permodalan lewat Kredit bjb Mesra, masyarakat Jabar dapat mengajukan dengan membentuk kelompok dengan jumlah anggota minimal 5 orang dan maksimal 10 orang. Setiap orang dalam kelompok bisa mengajukan kredit hingga Rp5 juta.
Pinjaman ini ditujukan bagi pelaku UMKM di Jabar khususnya usaha dengan skala mikro dengan jangka waktu maksimal 12 bulan. Masyarakat yang berminat mengajukan pinjaman hanya menyiapkan persyaratan berupa KTP, KK dan surat menikah bagi yang telah menikah.
Pinjaman ini pun hanya mengenakan biaya administrasi yang dibayar di muka dan cicilan pokok dibayar sampai jangka waktu pinjaman berakhir. Sebelum pinjaman diberikan, pelaku usaha yang telah memenuhi persyaratan akan terlebih dahulu diberikan seleksi pelatihan keuangan mikro guna meningkatkan kualitas pelaku UMKM di Jabar.
Kemudahan fasilitas yang ditawarkan membuat Kredit bjb Mesra selalu menjadi primadona. Sejak pertama kali diluncurkan akhir 2018 lalu, tercatat jumlah pembiayaan Kredit bjb Mesra yang telah tersalurkan mencapai Rp8,1 miliar. Dana miliaran tersebut menyentuh 2.802 warga penerima manfaat lewat 202 rumah ibadah dan 383 kelompok yang tersebar di 105 kecamatan pada 22 kota dan kabupaten.
Selaras dengan dorongan keuangan Kredit bjb Mesra, bank bjb juga memiliki sederet produk pembiayaan lainnya yang dapat dimanfaatkan para pelaku UMKM sesuai kebutuhan. Sejumlah produk Kredit UMKM bank bjb tersebut mencakup Kredit Mikro Utama, Kredit Usaha Kecil Menengah, Kredit Cinta Rakyat, Kredit Usaha Rakyat, dan Skema Subsidi Resi Gudang. Berbagai jenis kredit ini direkomendasikan untuk dimanfaatkan para pelaku UMKM sesuai dengan kondisi dan kebutuhan usaha mereka.
Terdapat pula produk Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) yang dapat dijadikan solusi mempersiapkan hari tua untuk para pelaku UMKM. bank bjb juga melayani konsultasi pembiayaan bagi para pelaku usaha yang hendak menggunakan fasilitas kredit modal usaha agar dapat disesuaikan dengan kemampuan dan kebutuhan mereka.
Di luar pembiayaan, bank bjb secara konsisten senantiasa melakukan upaya sokongan terhadap kemajuan ekonomi masyarakat dengan berbagai cara lainnya. Salah satu dari sekian banyak program yang berorientasi untuk mengakselerasi pertumbuhan ekonomi bagi seluruh lapisan masyarakat ini maujud dalam bentuk Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Terpadu (PESAT). Melalui PESAT, bank bjb melakukan strategi dengan memberikan edukasi dan pendampingan kepada para wirausaha selama beberapa bulan agar kemampuan pengelolaan keuangan serta akselerasi usaha dapat berkembang. *