Bewarajabar.com – Awal Desember ini Indonesia tengah berduka karena bencana gunung meletus yang kembali terjadi.
Sabtu sore kemarin (4/12) Gunung Semeru yang terletak di Kabupaten Lumajang mengalami erupsi. Disusul dengan aktivitas Gunung Merapi yang memuntahkan guguran lava pijar, Minggu (5/12).
Gunung Semeru, Merapi, Slamet, dan Bromo adalah gunung yang satu koneksi terhubung dalam perut bumi. Hal ini menjadi kekhawatiran masyarakat sekitar setelah terjadinya erupsi besar Gunung Semeru kemarin.
“Karna Merapi, Semeru, dan Bromo 1 koneksi kentut 1 sodara lainnya akan mengikuti (emotikon sedih),” tulis akun @Zaksi_Achmad di kolom komentar sebuah video yang diunggah oleh akun TikTok @iniyogyakarta.official.
Dilansir dari laman resmi magma.esdm.go.id, guguran lava dan awan panas pada sektor tenggara-barat daya meluncur sejauh maksimal 3 km ke arah Sungai Woro dan sejauh 5 km ke arah Sungai Gendol, Kuning, Boyong, Bedog, Bebeng, dan Putih.
Bahkan pagi ini sudah terdeteksi 33 kali gempa guguran dengan amplitudo 3-12 mm dan lama gempa 23,8-180,5 detik. Kini gunung dengan ketinggian 2968 mdpl tersebut berstatus siaga level III.
Masyarakat sekitar maupun pelaku wisata diminta agar tidak melakukan kegiatan apa pun di daerah yang berpotensi bahaya. Termasuk penambangan di alur sungai yang berhulu di Gunung Merapi dalam KRB III.
“Masyarakat agar mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dan erupsi Gunung Merapi serta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi,” tulis Yulianto melalui laman resmi Magma Indonesia.
Menurutnya, status aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan.***