Bewarajabar.com – Tertimbun abu vulkanik, jenazah warga Dusun Curah Kobokan ditemukan dalam keadaan berpelukan. Kedua jenazah tersebut diperkirakan adalah Ibu dan Anak yang menjadi korban erupsi Gunung Semeru.
Jenazah Ibu dan anak tersebut pertama kali ditemukan sekitar pukul 06.30 pagi di reruntuhan rumahnya oleh relawan Garda Pemuda (GP) Baret Nasdem Jember yang turut serta dalam proses evakuasi bersama TRC BPBD Jember.
“Saat tadi proses evakuasi, kita menemukan jenazah ibu peluk anak. Sekitar pukul 06.30 pagi,” kata Ketua Tim SRU 1 Relawan Baret Nasdem Jember Raditya dikutip dari Detik.com, Minggu (5/12/2021).
Hingga saat ini belum diketahui identitas dua korban tersebut, namun korban diduga sedang berusaha menyelamatkan diri dari erupsi Gunung Semeru.
Saat ditemukan, kondisi korban ada dibawah tumpukan abu setinggi 2 meter, dan para relawan awalnya hanya menemukan korban yang telapak tangannya ada dipermukaan pasir.
Radit menceritakan, bahwa tim nya datang ke lokasi atas permintaan seorang Kakek yang meminta untuk menyelamatkan Anak dan Cucunya.
“Karena panik tidak sempat menanyakan namanya si Kakek. Kita langsung berangkat ke lokasi pukul 06.00 WIB pagi tadi. Saat itu kita temukan korban, Ibu peluk Anak, yang merupakan Cucu dan Anak dari si Kakek,” katanya.
“Saat itu si Kakek (teriak) histeris. Iki putuku mas, iki putuku (ini cucuku mas, ini cucuku). Anaknya yang seorang Ibu kisaran umur 25 – 30 tahun, Anaknya masih balita dalam posisi digendong. Tidak bisa dikenali dan kulitnya banyak terkelupas. Hanya diketahui dari pakaian sobek dan warnanya. Posisi awal di bawah tumpukan pasir,” sambung Raditya.
Proses evakuasi dilakukan dengan hati-hati dan baru bisa dievakuasi sekitar pukul 7.30 WIB. Dengan menggali tumpukan pasir menggunakan sekop dan alat seadanya.
“Lokasi tepatnya di ujung perkampungan, Dusun Curah Kobokan, Desa Supiturang, Kecamatan Pronojiwo,” ucapnya.