Bewarajabar.com – Akibat erupsi Gunung Semeru pada kemarin Sabtu (4/12) pukul 3 sore, sekitar 1.000 warga kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang, mengungsi ke berbagai titik pengungsian.
Namun, sebagian warga masih ada yang terjebak tumpahan aliran lava di daerah Curah Kobokan.
“Pak, kami butuh bantuan, Pak! Kami terjebak lava di Curah Kobokan di masjid!” ucap seorang warga Curah Kobokan diiringi tangisan seperti dalam sebuah video TikTok oleh @act_kulonprogo.
Warga yang terjebak meminta bantuan lewat video agar diberi oksigen karena banyak yang sesak napas.
“Pemadam kebakaran atau air bersih. Ini pada lemah, butuh oksigen, banyak yang sesak napas,” ujar seorang pria dalam video itu mengguanakan bahasa Jawa.
bencana memang belum dapat dilakukan dengan maksimal karena akses menuju lokasi yang terbatas akibat jembatan Gladak Perak terputus.
Dengan demikian belum ada suplai bantuan dari Lumajang. Bahkan akses menuju Pronojiwo hanya bisa dilalui melewati Kabupaten Malang.
“Bantuan dari Lumajang terputus total, karena jembatan Gladak Perak terputus. Jadinya untuk memenuhi kebutuhan dilakukan semampunya. Yang sangat dibutuhkan makanan,” ujar Arto Widodo, Staf Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) dikutip dari detik.com.
Menurut Arto, daerah paling parah yang terdampak erupsi Gunung Semeru ini adalah Dusun Curah Kobokan, Dusun Kamara, dan Dusun Sumbersari. Ketiga dusun ini terletak di Desa Supiturang.
Laporan terkini dikabarkan bahwa 1 orang meninggal dunia dan puluhan orang luka-luka. Korban meninggal sudah dibawa ke Puskesmas Candipuro sedangkan korban luka-luka dilarikan ke RS Pasirian.