Banten, Bewarajabar.com – Gempa susulan yang terjadi di Banten kini tercatat sudah terjadi sebanyak 32 kali.
Berdasarkan hasil analisis BMKG, gempa tersebut terjadi pada hari Jumat (14/1) pukul 16.05 WIB.
Pusat gempa tersebut berada di 52 km barat daya Sumur, Banten tepatnya di koordinat 7,01 LS dan 105,26 BT dengan kedalaman 40 km.
“Hasil analisa BMKG menunjukkan bahwa gempa bumi yang terjadi hari ini merupakan gempa bumi susulan dari gempa bumi selatan Banten tanggal 14 Januari 2022 pukul 16.05 WIB,” ujar Hartanto, selaku kepala BBMKG Wilayah Il Tangerang Selatan, dikutip dari Kompas.com, Sabtu (15/1/2022).
Selain itu, hasil analisis gempa susulan BMKG juga menunjukkan bahwa gempa Banten hari ini atau aftershock ini terjadi dengan berkekuatan M 4,7.
Sementara itu, episenter gempa bumi ini terletak pada koordinat 6.96 LS dan 105.26 BT. Lokasi gempa susulan di Banten ini tepatnya berada di atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 48 km barat daya Sumur-Banten pada kedalaman 21 kilometer.
“Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas Subduksi lempeng Indo-Australia menunjam menelusup ke bawah Lempeng Eurasia,” ucapnya.
Hasil monitoring BMKG terhadap gempa Banten hingga pukul 09.50 WIB, hari ini, Sabtu (15/1/2022), menunjukkan adanya 32 aktivitas gempa bumi susulan atau aftershock dengan magnitudo terbesar M 5,7 dan magnitudo terkecil adalah M 2,5.
Dampak guncangan gempa bumi ini juga dihimpun berdasarkan laporan dari masyarakat.
Diketahui gempa bumi ini dirasakan di wilayah Sumur, Panggarangan, Cibeber, Malingping, Bayah, Cihara, Muarabinuangeun, Cigemblong, Panimbang, Sobang, dan Labuan. Guncangan gempa Banten di wilayah-wilayah tersebut dirasakan dengan Skala Intensitas III MMI, di mana getaran dirasakan nyata dalam rumah, dan terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu.
“Namun, hingga saat ini belum ada laporan mengenai kerusakan bangunan sebagai dampak gempa bumi tersebut,” kata dia.
Meski demikian, Hartanto mengingatkan agar masyarakat tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Namun, upayakan untuk menghindari bangunan yang retak atau rusak dan memastikan kondisi bangunan tersebut sebelum beraktivitas di dalamnya.