Bandung, BewaraJabar — Wakil Wali Kota Bandung, Yana Mulyana mengapresiasi seluruh pelayanan kesehatan yang turut berjibaku menghadapi pandemi Covid-19. Utamanya, bagi para tenaga kesehatan dan tenaga lainnya yang terlibat.
Yana berterima kasih kepada 31 rumah sakit rujukan Covid-19 bersama 80 UPT puskesmas, 114 klinik utama serta 200-an lebih klinik pratama di Kota Bandung yang selalu sigap dalam merespon penanganan setiap kasus. Walaupun, sekitar 40 persen pasien yang datang justru warga di luar Kota Bandung.
“Kami ucapkan terima kasih setinggi-tingginya. Semoga upaya kebaikan bapak ibu semua menjadi ladang amal dan dibalas Allah. Dan kepada tenaga kesehatan yang wafat kita berdoa supaya dibukakan pintu surga,” ucap Yana saat membuka acara evaluasi pelayanan kesehatan bersama seluruh rumah sakit se-Kota Bandung secara virtual, Kamis, 19 Agustus 2021.
Yana tak memungkiri jika perang melawan pandemi Covid-19 sangat menguras energi. Terlebih ketika memasuki gelombang kedua dan membuat kasus konfirmasi Covid-19 meningkat tajam.
Namun, Yana bersyukur atas uluran tangan semua pihak di Kota Bandung ini pandemi Covid-19 bisa tertangani dengan baik. Walhasil, berdasarkan semua indikator yang ada kondisi pandemi di Kota Bandung saat ini cukup terkendali.
“Berdasarkan indikator yang diberlakukan WHO, di Kota Bandung ini relatif terkendali. Tapi kita tetap harus waspada karena tidak ada ahli epidemiologi yang bisa memastikan pandemi ini kapan akan berakhir,” terangnya.
Yana menyadari, keputusan Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung untuk langsung memilih melakukan penanganan kesehatan ketika kasus Covid-19 ditemukan, menjadi langkah tepat. Kendati saat itu pemerintah dihadapkan pada dilematis terhadap dampak sosial dan ekonomi masyarakat.
Yana bersyukur beragam persoalan di sistem kesehatan Kota Bandung bisa tertangani dengan baik. Seperti ketika terjadi kelangkaan oksigen ataupun kritisnya tingkat keterisian tempat tidur atau Bed Occupancy Rate (BOR) pun bisa teratasi.
“1,5 tahun pandemi berdampak terhadap masyarakat baik sisi sosial, ekonomi, dan terutama kesehatan. Di awal pandemi Pemerintah Kota Bandung ingin mengutamakan faktor kesehatan dengan mengorbankan sisi ekonomi. Alhamdulillah itu menjadi langkah tepat,” paparnya.
Saat ini, ungkap Yana, Pemkot Bandung berupaya mendongkrak perekonomian masyarakat dengan memberikan relaksasi secara bertahap.
Selain itu, Pemkot Bandung juga menargetkan vaksinasi menyasar 1.952.358 orang. Saat ini pemberian dosis pertama telah melampaui 50 persen dan diikuti oleh dosis kedua yang sudah lebih dari 30 persen.
“Kita akan mengejar target 70 persen vaksinasi bisa tercapai pada September dan Desember 2021 semoga bisa mencapai 100 persen. Secepatnya bisa membentuk kekebalan kelompok. Sehingga secara teori dengan terbentuknya herd immunity, pandemi di Kota Bandung bisa segera berakhir,” jelas Yana.