Bewarajabar | Bandung – Wakil Pimpinan Perum Bulog Cabang Bandung Periode 2020-2023, Imas Iin Lasmawati menyampaikan, Bulog Cabang Bandung berhasil memperoleh Rp13 miliar dalam empat bulan sejak Januari-April 2023. Capaian ini menjadi omzet terbesar untuk wilayah Jawa Barat.
“Saat Lebaran kemarin yang super sibuk, Alhamdulillah menghasilkan juga,” ujar Iin dalam acara pisah sambut di kantor Bulog Cabang Bandung, Rabu 3 Mei 2023.
Ia menjelaskan, omzet tersebut berasal dari hasil penjualan beras dan bahan pokok lain, seperti minyak, gula, terigu, dan daging.
Sementara itu, Plh Wali Kota Bandung Ema Sumarna menanggapi kinerja Bulog sebagai mitra strategis Pemerintah Kota Bandung, terutama dalam mengakomodasi kebutuhan pokok masyarakat.
“Bulog merupakan mitra Pemkot Bandung yang mampu mengayomi dan mengakomodasi salah satu kebutuhan masyarakat terutama beras. Bulog ikut berjibaku saat kita mengalami kesulitan seperti Covid-19,” ungkap Ema.
Selain itu, menurut Ema, peran Bulog sebagai mitra Pemkot Bandung juga dirasakan dalam meningkatkan daya beli masyarakat. Beberapa program kolaborasi yang dijalin seperti Pasar Murah dan Operasi Pasar.
“Peran Bulog sangat luar biasa. Ini menjadi salah satu strategi untuk mengendalikan inflasi di Kota Bandung,” ujarnya.
Ia memaparkan, tahun lalu Kota Bandung cukup terperosok soal pengendalian inflasi. Bahkan masuk ke ranking 3 nasional sebagai kontributor inflasi tertinggi.
“Kita lakukan perbaikan, salah satunya melalui peran Bulog. Data month to month terbaru per hari ini, inflasi Kota Bandung yaitu 0,32 persen. Kita menjadi posisi kedua terbaik di Jabar,” paparnya.
“Sedangkan year on year, Kota Bandung menjadi yang terbaik. Padahal, kemarin kita sempat menjadi yang terburuk saat year on year-nya sampai di angka 7 persenan,” lanjut Ema.
Ia mengakui, biasanya inflasi Kota Bandung itu hanya 3-4 persen. Namun, kesalahan perhitungan waktu dalam mengambil kebijakan mengakibatkan inflasi meroket signifikan.
“Kemarin memang salah dalam berhitung waktu. Sekarang kita belajar dari kesalahan itu. Alhamdulillah dalam waktu yang sangat cepat kita sudah mampu mengendalikan inflasi,” ucapnya.
Menurutnya hal tersebut merupakan bahan evaluasi agar pengendalian inflasi yang baik ini bisa memberikan gambaran tentang situasi dan kondisi ekonomi kota ke depannya.
“Pertumbuhan ekonomi kita sudah cukup naik signifikan dari yang sebelumnya -2,78 persen sekarang menjadi 5,41 persen,” tuturnya.
Ia berharap, arah positif pertumbuhan ekonomi dan menurunnya inflasi menunjukkan bersatu padunya kekuatan ekonomi kota yang semakin membaik.
“Apalagi Bandung merupakan barometer bagi wilayah lain. Maka dari itu, kami berkeyakinan Pimcab (Pimpinan cabang) Bulog Cabang Bandung yang baru bisa bersinergi lebih baik dengan Pemkot Bandung ke depannya untuk menjadi contoh bagi wilayah lain,” harapnya.
Saat ini Pimcab Bulog Bandung telah berganti dari Yuliani Alzam menjadi Erwin Budiana. Sedangkan Wakil Pimcab Bulog Bandung telah berganti dari Imas Iin Lasmawati menjadi Taufik Seprian.