Bandung, bewarajabar.com – “SAYA berharap mudah-senang saya bisa menjadi sahabat untuk menantang,” terang Vania.
Bantuan khusus untuk orang tua, anak-anak dan keluarga-keluarga yang memiliki masalah atau memerlukan bantuan. Membuat Stella Vania Puspitasari atau yang akrab disapa “Vania” ingin menjadi seorang Psikolog.
Peraih beasiswa Unggulan dari DIKTI untuk S1 dan S2 ini, kini tengah menempuh Magister Psikologi Profesi, Universitas Padjadjaran, jurusan Klinis Anak dan Remaja, angkatan 2017.
“Kesibukan saya saat ini tengah menyusun tesis. Selain itu, saya ikut Sekolah Damai Indonesia bab Bandung, Relawan di Komunitas Single Parents Indonesia In Motion (SPINMOTION) dan menjual Kartu Pos, ”terang gadis kelahiran Semarang, 11 Mei 1993.
Pemilik motto dari kutipan puisi Joko Pinurbo “mengundang bintang harus tahan banting” ini juga bercerita. Senang ia senang dengan Browsing, membaca, menikmati musik. Ketiganya merupakan sarana untuk belajar, tentang pengalaman, pikiran dan mungkin juga perasaan.
“Untuk tokoh idola, aku tak punya yang spesifik, sebab aku mudah kagum dengan orang lain. Lebih dari itu, tidak hanya untuk hal diri sendiri, tdtapi rela menyediakan diri untuk orang lain, ”ulas penyuka warna biru dan penikmat bakso dan roti.
Bungsu dari dua bersaudara ini juga memuji, ia lebih banyak terinspirasi dari teman. Baik dari Mama, Papa, maupun kakaknya selalu memberi teladan untuk menjadi pribadi yang murah hati dan ikhlas tulus. Dalam memberikan apa yang diperuntukkan bagi orang lain, serta bersungguh-sungguh dalam segala hal.
“Bagi saya, hidup itu sebuah perjalanan. Kadang-kadang jalannya bagus, kadang-kadang aspalnya jelek, kadang-kadang kita dihadapkan pada percabangan dan harus memilih salasatu, kadang-kadang kita dihadapkan pada pilihan u-putar atau jalan terus, kadang-kadang kita harus berhenti karena lampu merah. Kadang kita pergi, kadang kita pergi. Dan perjalanan yang seru itu dibagikan, ”jelas gadis dengan tinggi 155 CM ini.
Terakhir Vania juga menceritakan tentang hal yang selalu membantah dalam hidup yang berhasil meyakinkan bahwa tidak ada yang abadi dalam hidup.
“Jika saat ini kita sedang sedih, pasti nanti ada saatnya kita selamat. Dan sebaliknya. Untuk segala sesuatu yang didapat, jadi selamat saja, ”pungkasnya sakit itu.