Bandung, Bewarajabar — Pemda Provinsi Jabar sudah lima tahun berkolaborasi dengan Badan Pembangunan Internasional Amerika Serikat (USAID), penyedia layanan dan mitra swasta, dalam meningkatkan akses air minum dan sanitasi aman bagi masyarakat perkotaan yang rentan.
Dengan dukungan USAID, telah terjadi peningkatan perlikau hygiene dan kebutuhan akan produk air, serta sanitasi, seperti tangki septik, yang lebih terjangkau. Program kolaborasi tersebut bernama “Indonesia Urban Water Sanitation and Hygiene Penyehatan Lingkungan untuk Semua (IUWASH PLUS).”
Kepala Dinas Perumahan dan Permukiman Jabar Boy Iman Nugraha menuturkan, kemitraan dengan USAID sudah membawa perubahan besar dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat miskin perkotaan.
“Kegiatan USAID IUWASH PLUS telah menghasilkan inovasi yang mendukung keberlanjutan akses air minum dan sanitasi yang aman, terutama bagi penduduk perkotaan yang rentan,” kata Boy.
Menurut Boy, ada banyak dukungan yang diberikan USAID. Salah satunya adalah penyusunan sepuluh peraturan baru untuk meningkatkan akses air dan sanitasi, serta penilaian kerentanan dan rencana aksi di dua wilayah dengan dukungan penuh dari pimpinan daerah.
“USAID juga mendorong investasi untuk mendukung perbaikan air dan sanitasi dari APBD dan swasta sebesar Rp122,5 miliar ($8,75 juta). Empat pengusaha sanitasi lokal juga mendapat dukungan USAID untuk meningkatkan operasi bisnis dan memperluas layanan mereka di masyarakat. Perubahan penting semacam ini tidak hanya terjadi di kota-kota yang didukung USAID, tetapi juga direplikasi di seluruh Indonesia,” ucapnya.
Direktur Kantor Lingkungan Hidup USAID Indonesia Brian Dusza mengatakan, Pemerintah Amerika Serikat melalui USAID sangat senang karena dapat mendukung Pemda Provinsi Jabar mencapai target layanan air dan sanitasi melalui program IUWASH PLUS yang bertema “Jabar Juara-Mandiri Ngawangun Akses Air Minum dan Sanitasi Aman.”
“Bersama-sama kemitraan kita telah memberikan akses air bagi lebih dari 280,000 orang, termasuk 45,000 orang dari masyarakat berpenghasilan rendah, dan akses sanitasi aman untuk 73,000 orang di lima kota dan kabupaten, yaitu kota Bogor, Depok dan Bekasi, serta Kabupaten Bogor dan Karawang,” ucap Brian.
“Kemitraan ini telah berhasil mendorong investasi sebesar Rp122,5 miliar atau $8,75 juta untuk pembangunan sektor air dan sanitasi. USAID gembira menjadi bagian kemitraan untuk meningkatkan kualitas hidup generasi yang akan datang,” tambahnya.
Sejak 2016, USAID IUWASH PLUS memperbaiki layanan air dan sanitasi di rumah tangga, memperkuat lembaga penyedia layanan air dan sanitasi, meningkatkan konservasi air, mendorong pendanaan air dan sanitasi serta memajukan advokasi, koordinasi dan komunikasi antarinstansi dan lembaga pengelola.
Selama lima tahun, USAID IUWASH PLUS telah bekerja sama dengan pemerintah, sektor swasta, kelompok masyarakat, dan mitra lainnya di 35 kota dan kabupaten di delapan provinsi. Di Jabar, IUWASH PLUS telah bekerja di Kota Bogor, Kota Depok, Kota Bekasi, Kabupaten Bogor dan Kabupaten Karawang pada September 2021.
Direktur Perumahan dan Permukiman Bappenas Tri Dewi Virgiyanti meyampaikan, komitmen kuat Pemerintah Indonesia dan kemitraan dengan USAID akan berkontribusi dalam pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan/Sustainable Development Goals (TPB/SDGs) pada tahun 2030.
“Kami sangat mengapresiasi kemitraan penting USAID dalam mendukung komitmen besar Pemerintah Indonesia untuk mencapai target SDG 2030. Komitmen ini juga sudah tercantum dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024, yang menargetkan pencapaian 100 persen akses air minum layak, termasuk 15 persen air minum aman, dan 90 persen akses sanitasi layak, termasuk 15% sanitasi aman,” kata Tri.