Penulis kedua dari kiri, didampingi oleh Ketua Pembangunan Mesjid dan sebelah kanan nomor 1 Fascal Azhar.
Oleh: H.Jaenudin.S.Sos
IniBandung, bewarajabar.com – Ketika mau berangkat sholat Jum’at. Penulis, diberitahu ada yang menyerahkan wakaf, semen 50 zak dan barang berupa Alquran besar, sarung, mukena dan sajadah, karena waktu Jum’at sudah dekat, Penulis dan para pewakaf berjanji, setelah sholat Jum’at, bertemu.
Kemudian selesai sholat Jum’at, penulis bertemu dan di mesjid yang masih dalam renovasi. Mereka ternyata kaum milenium, alumni SMA BPI tahun 91, menyampaikan wakaf semen 59 zak, sarung, mukena serta Alquran ukuran besar.
Tentu penulis, merasa bangga dengan mereka yang mewakili keluarga besar Alumni SMA BPI 1 Bandung, angkatan 91 yaitu adik Faskal Azhar. Acil dan Iwan. Bersyukur diusia muda, mereka sudah melakukan langkah nyata, dalam rangka kepudulian terhadap kegiatan sosial dan keagamaan.
Bahkan Fascal Azhar menyampaikan sebenarnya dia sering melaksanakan sholat, di Mesjid Jami Nurul Abror Mekarsari RW 23, Kelurahan Baleendah Kecamatan, Baleendah Kabupaten Bandung. Ketika berkunjung ke daerah Mekarsari RW 23, untuk keperluan pemasangan kendaraan off-road dengan rekannya yaitu Acil dan Iwan.
Ini contoh nyata yang menjadi teladan, bahwa generasi milenum sebagai harapan kita, telah peduli terhadap lingkungan dan kegiatan sosial dengan membentuk Majelis taklim.alumni SMA BPI I angkatan 91, berkiprah dalam rangka kepedulian sosial terhadap masyarakat
Semoga apa yang dikerjakan mereka, dapat dijadikan contoh oleh generasi milenum lainnya. Dimana saat ini krisis multi demensi, telah merusak tatanan moral sebagian bangsa ini. Salah satu contoh kongrit dan fakta tak terbantah masih ada oknum anak sekolah baik di Kota Bandung dan Kota – kota lain di Jawa Barat.
Mereka dengan bangga menyebut dirinya sebagai bagian dari kelompok geng motor, mulai dari SMP sampai SMA, termasuk di beberapa Perguruan Tinggi. Yang sering membuat onar, dengan membuat keributan, perkelahian, pengrusakan, penyerangan antara anggota kelompok motor.
Situasi ini sangat mengganggu kenyamanan warga masyarakat, bersyukur aparat keamanan, Polri/ TNI, pemerintah dan stakeholder lainnya seperti, dinas pendidikan, sekolah, tokoh agama, masyarakat dan potensi masyarakat lainnya, bekerjasama.
Diawali langkah persuasif, preventif dan terakhir aparat keamanan mengambil langkah penegakan hukum ( represif ), secara terukur dan bertanggungjawab, karena permasalahan geng motor di Bandung sempat menjadi sorotan (viral), dari warga masyarakat. Baik di kota Bandung, maupun warga dari luar kota Bandung, takut keluar ketika hari menjelang malam.
Dengan mengambil tindakan tegas secara terukur. Akhirnya secara umum, Kota Bandung dan kota – kota disekitar Bandung Raya tetap kondusif. Walaupun sesekali, selalu saja ada keributan yang dilakukan oknum geng motor, tetapi dengan cepat ditindak tegas oleh aparat Kepolisian, dibantu oleh unsur terkait TNI, Pol PP , Dishub, serta Linmas.
Saat ini kelompok geng motor, berubah menjadi ormas dibawah naungan KNPI. Maka bercermin dari kegiatan alumni SMA BPI 1 Angkatan 91 Bandung, telah membentuk ” Program Wakaf dan Pembangunan Mesjid Barudak Alumni BPI 1.” Tentunya bisa dijadikan model atau ikon, dalam rangka pembinaan pendidikan secara non formal. Walaupun sampai saat ini suasana bayang – bayang Covid 19 belum berakhir.**
Penulis, DKM Mesjid Nurul Abror RW 23 Mekarsari, Kelurahan Baleendah, Kabupaten Bandung
Discussion about this post