Bandung, BewaraJabar — Dalam rangka memberikan layanan informasi dan kemudahan bagi masyarakat dalam menghitung partisipasi masyarakat, Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung menyosialisasikan Aplikasi e-Partisipasi kepada Forum RW se-Kota Bandung.
Aplikasi e-Partisipasi ini menampilkan menu sesuai dengan apa yang dilakukan oleh masyarakat dalam kegiatan pembangunan baik fisik mau pun non fisik. e-Partisipasi dapat diakses melalui http://bsm.bimasaktimedia.com.
Wakil Wali Kota Bandung, Yana Mulyana mengatakan, dengan hadirnya e-Partisipasi ini sebagai upaya mengurangi interaksi antara pihak yang perlu mendapatkan informasi dan pihak yang memberi informasi, terlebih saat ini pandemi Covid-19 masih terjadi.
“Mudah-mudahan ini juga menjadi semangat kita bersama untuk mewujudkan Bandung sebagai kota smart city,” ucapnya saat membuka Kegiatan Peningkatan Kapasitas RW di Kota Bandung Melalui Sosialisasi Aplikasi E-Partisipasi di Bumi Sangkuriang, Kota Bandung, Kamis 2 Desember 2021.
Menurut Yana, dengan terus mengembangkan aplikasi dan seluruh warga masyarakat dapat terkoneksi terintegrasi melalui berbagai aplikasi yang dikembangkan, tujuan menjadi e-Government bisa terlaksana.
“Meski penghargaan atau apresiasi bukan satu tujuan, tapi alhamdulillah di tahun ini salah satu konsultan independen, Eden Strategy Institute di Singapura melakukan penelitian terhadap 230 kota besar di dunia. Kota Bandung menjadi satu-satunya kota di Indonesia yang masuk 50 besar di ranking 28,” ungkapnya.
“Jadi mudah-mudahan ini menunjukkan bahwa apa yang kita semua lakukan menuju Bandung Smart City sudah di jalur yang benar, apalagi hari ini diluncurkan aplikasi e-Partisipasi,” lanjutnya.
Yana menambahkan, pemerintah tidak bisa mengerjakan masalah sendiri, namun butuh partisipasi berbagai kelompok masyarakat. Sehingga aplikasi e-Partisipasi dapat membantu pemerintah dan sebagai ikhtiar dalam membangun Kota Bandung.
“Ini menjadikan bapak ibu (Ketua RW) sebagai tokoh di wilayahnya masing-masing, menjadi mata telinga kami dari pemerintah. Sehingga mudah-mudahan apabila ada sesuatu hal yang perlu disampaikan, yang perlu diperbaiki dalam ikhtiar kita membangun Bandung dari yang sudah baik saat ini menjadi semakin baik buat kita semua bisa tercapai,” harapnya.
Sementara itu, Asisten Pemerintahan dan Kesra, Asep Saeful Gufron mengatakan, salah satu fungsi RW adalah menggali potensi swadaya murni masyarakat dalam pelaksanaan pembangunan dan menumbuhkan kondisi dinamis masyarakat di wilayah kerja RW.
“Maka RW memiliki peranan penting sebagai mitra pemerintah dalam menekan urusan pemerintahan, terutama dalam penghimpunan partisipasi dan penguatan kolaborasi masyarakat untuk mendukung pembangunan di Kota Bandung,” katanya.
Mengingat strategisnya kedudukan serta peran RW sebagai mitra pemerintah dalam penyelenggaraan pembangunan Kota Bandung, maka kegiatan peningkatan kapasitas RW di Kota Bandung melalui sosialisasi aplikasi e-partisipasi tersebut menjadi penting untuk dilaksanakan dan di implementasikan di tiap RW.
Kegiatan tersebut diikuti sebanyak 200 peserta yang dibagi menjadi dua sesi, terdiri dari unsur Kecamatan, unsur Forum RW, dan para Ketua Forum RW Kelurahan se-Kota Bandung. Sedangkan narasumber oleh Ketua DPD LPM Kota Bandung, Merdi Hajiji.
“Tujuan kegiatan peningkatan kapasitas RW di kota Bandung ini yakni, meningkatkan pengetahuan dan kemampuan para ketua RW dalam menggali dan menghitung potensi dan partisipasi swadaya murni dalam pelaksanaan pembangunan dengan mengoptimalkan penggunaan teknologi informasi dan komunikasi,” ucap Asep.
“Kemudian, meningkatnya sinkronisasi dan kolaborasi RW dengan Pemerintah Kota Bandung dalam pelaksanaan program dan kegiatan di kewilayahan,” lanjutnya.
Asep berharap, dengan kegiatan tersebut dapat membentuk pemahaman yang sama dari pengurus RW terkait optimalisasi upaya penggalian dan perhitungan potensi serta partisipasi swadaya masyarakat murni dalam pelaksanaan pembangunan melalui penggunaan teknologi informasi dan komunikasi.
“Lalu terjalinnya kemitraan yang harmonis dan dinamis antara RW dengan Pemkot Bandung dalam pelaksanaan program dan kegiatan di kewilayahan,” harapnya.
Pada kesempatan yang sama, Ketua Forum RW, Robbiana Dani Awaludin dengan e-Partisipasi ini dapat terhitung berapa jumlah atau volume partisipasi masyarakat yang selama ini memamg sudah banyak sekali partisipasinya terutama di kewilayahan.
“Terutama dalam pandemi covid-19 ini, saya yakin dan saya melihat sendiri bahwa peran dari RT RW di Kota Bandung betul-betul babak belur untuk menanggulangi covid-19. Alhamdulillah ini bisa dilaksanakan, bisa dilakukan untuk melawan covid-19 ini,” katanya.
Ia juga berharap para Ketua RT dan RW tidak hanya sekedar menghitung saja, tetapi bagaimana menggerakkan masyarakat supaya betul-betul dapat berpartisipasi dalam pembangunan di Kota Bandung.
“Saya yakin beberapa RW tentu sudah melakukannya secara optimal. Hari ini kami berharap ini bisa dilaksanakan di kewilayahan, tingkat RW mudah mudahan bisa terus berjalan dengan baik, sustainable berkelanjutan sehingga setiap tahunnya itu dapat dihitung peran dari masyarakat, peran RT RW, peran para pengurusnya untuk berpartisipasi membangun Kota Bandung,” jelasnya.
Pada kegiatan tersebut, dihadiri juga oleh Kepala BPJS Ketenagakerjaan Kantor Cabang Bandung Suci, Erni Purnamawati yang memberikan paparan terkait BPJS Ketenagakerjaan bagi para Ketua RW, serta penyerahan secara simbolis santunan dari BPJS Ketenagakerjaan kepada Ahli Waris Alm Beny Wijaya (Pengurus Forum RW Kota Bandung) dan Alm Didin Sutardi (Pengurus RW 03 Kelurahan Pasteur).