Bandung, BewaraJabar.com — Warga Bandung dibuat gempar dengan pembunuhan yang terjadi pada seorang Guru SD Tilil di Kelurahan Sadang Serang Kecamatan Coblong pada Senin, 07 Februari 2022.
Pembunuhan itu juga disaksikan oleh beberapa orang tua murid yang terjadi di lingkungan sekolah.
Diketahui, pelaku sendiri adalah mantan suami korban yang kesal lantaran tidak diberitahu jika sang anak akan menikah pada hari Sabtu nanti.
Kasatreskrim Polrestabes Bandung, AKBP Rudy Trihandoyo mengungkapkan kronologi pelaku saat insiden tersebut terjadi.
“Jadi setelah menusuk dia tetap diam di situ supaya datang pihak keamanan. Kepolisian pun lalu datang mengamankan pelaku di lokasi,” kata Rudy dilansir dari pikiranrakuat.com.
Menurut Rudy penusukkan ini terjadi sekitar pukul 07.30 WIB. Korbannya diketahui adalah AN yang berusia 50 tahun oleh mantan suaminya berinisial N.
“Pelaku diketahui ada hubungan keluarga dengan korban yang meninggal dunia ini,” ucapnya
Rudy juga mengatakan korban ini dibunuh dengan menggunakan pisau dapur yang sengaja dibawa oleh pelaku.
“Ibu guru tersebut seketika meninggal di tempat setelah ditusuk,” katanya.
Sementara pelaku lanjut Rudy sudah diamankan di Polsekta Coblong.
“Tadi Pak Wakasatreskrim langsung ke lokasi untuk melakukan olah TKP dibantu oleh Unit Inafis Polrestabes Bandung,” ucapnya.
Disinggung mengenai motif, menurut Rudy pelaku dan korban ini sudah tidak harmonis sejak 2007 lalu.
“Pelaku pun sudah kita tahan sementara sekarang berada di Polsekta Coblong,” ucapnya.
Wakil Kepala Sekolah bidang Kesiswaan SDN 032 Prihatna mengatakan peristiwa penusukan terjadi saat guru-guru dan siswa sudah berada di ruangan.
Korban yang tengah berjalan dari gerbang menuju kelas langsung ditusuk beberapa kali oleh mantan suaminya di bagian perut.
“Pelaku seperti mempersiapkan diri dari rumah bawa pisau dapur tajam mengejar korban dari gerbang sampai leher dipegang terjadi penusukan beberapa kali ditusuk mantan suami,” ujarnya.
Setelah menusuk korban, pelaku mengancam penjaga sekolah dan guru lainnya. Pelaku pun sempat berkata kepada orang yang berada di sekitarnya bahwa tidak takut dan siap menyerahkan diri ke kepolisian.
“Begitu sudah menusuk, mengancam penjaga sekolah dan guru lain yang mendekat. Dia berkata tidak takut dan siap menyerahkan diri ke kepolisian,” katanya.
Ia melanjutkan jenazah korban dibawa oleh tim Inafis Polrestabes Bandung ke Rumah Sakit Sartika Asih sedangkan pelaku sendiri telah dibawa ke ke Polsek Coblong.
Prihatna mengatakan pada Jumat kemarin sempat mendamaikan pelaku dan korban yang terlibat cekcok.
Saya Jumat mendamaikan, pelaku marah-marah di kelas tapi saya amankan tidak baik bagi kejiwaan anak-anak ajak bicara di ruang sekolah beliau agak reda. Bu Ati menelepon Polsek Coblong datang dari pihak kepolisian dua orang terjadi diskusi dan saling memaafkan,” katanya.
Prihatna mengaku tidak menyangka terjadi penusukan dilakukan pelaku kepada korban. Ia mengatakan pelaku diketahui dendam terhadap korban yang tidak melibatkannya dalam proses pernikahan anak keduanya Restu.
“Motif ada dendam pada 12 Februari anak mereka mau menikah nah si pelaku merasa sakit hati tidak dilibatkan dalam pernikahan tersebut,” katanya.