Bewarajabar.com — Elmayu adala santri Pesantren Tahfidz Daarul Qur’an Takhassus Tegal asal Kalimatan Selatan. Gadis berusia 17 tahun ini sudah satu setengah tahun belajar di sana. Suka duka menjadi santri sudah banyak ia rasakan, terutama rindu orang tua yang jauh di seberang sana. Untuk itu, membaca Al-Qur’an adalah salah satu obat bagi rindu akan kampung halamannya.
Selain ingin menjadi hafidzah, Elmayu juga bercita-cita menjadi arsitek. Cita-cita menjadi arsitek rupanya timbul karena ia teringat harapan orang tua yang belum tercapai, yakni menjadi arsitek. Tidak hanya arsitek biasa, Elmayu ingin menjadi arsitek yang hafal Qur’an.
Santri yang saat ini sudah menyelesaikan hafalan 30 juz itu ingin terus menjaga hafalannya karena termotivasi dari janji Allah. Dimana, seorang Hafidz Qur’an akan memberikan hadiah berupa mahkota untuk orang tua di akhirat kelak.
“Selain menjadi arsitek yang hafal Qur’an, aku juga punya harapan untuk bisa memberikan hadiah berupa mahkota terindah di akhirat kelak untuk ayah dan bunda. Ayo kawan kawan, jadikan kesempatan yang Allah berikan untuk mendapat ridho-Nya dunia akhirat,” Ujar Elmayu.