Bewarajabar.com – Australia telah memberi peringatan dengan mengingatkan publik untuk bersiap menghadapi lebih banyak kematian akibat Covid-19 selama beberapa minggu ke depan.
Hal ini dikarenakan ketika rekor kasus infeksi yang dipicu oleh varian Omicron membanjiri sistem kesehatan, memaksa negara bagian Victoria menaikkan status daruratnya untuk rumah sakit.
Dilansir dari detik.com di tengah rekor kasus infeksi, rumah sakit negara bagian Victoria mulai tengah hari pada hari Rabu, 18 Januari 2022 akan pindah ke status “kode coklat”, biasanya diterapkan untuk bencana alam atau peristiwa korban massal.
Sementara itu, para perawat di negara bagian tetangga New South Wales (NSW) menggelar unjuk rasa di salah satu rumah sakit terbesar di Sydney, memprotes kekurangan staf. Mereka menuntut agar pemerintah meminta bantuan tentara.
“Perawat dan bidan lelah, marah dan frustrasi dan merasa bahwa pemerintah NSW tidak mendukung mereka sama sekali,” kata perwakilan serikat perawat Shaye Candish.
Kelly mengatakan bahwa kapasitas rumah sakit di negara itu tengah menghadapi peningkatan penerimaan pasien.
Meskipun angka rawat inap meningkat, pihak berwenang mencoba membenarkan keputusan mereka untuk hidup dengan virus Corona di saat inokulasi yang lebih tinggi tercapai. Ini dikarenakan gejala varian Omicron yang lebih ringan dibandingkan dengan jenis virus Corona sebelumnya.
Namun, banyaknya kasus telah memberi tekanan pada rumah sakit, dengan 5.025 orang dirawat pada hari Selasa (17/1/2022). Padahal sebulan yang lalu, jumlah pasien Covid-19 hanya 759 orang di Australia, dan kemudian jumlahnya hampir dua kali lipat dalam dua minggu.
Setelah berhasil mengendalikan virus Corona di awal pandemi, Australia kini menghadapi rekor lonjakan kasus, dengan sekitar 1,3 juta terdeteksi terinfeksi Corona dalam dua minggu terakhir.
Sejauh ini, Australia telah melaporkan sekitar 1,6 juta kasus infeksi dan 2.826 kematian sejak pandemi dimulai.
Sumber: detik.com