Bewarajabar.com – Isu soal status kelulusan Ketua Umum (Ketum) PSI, Giring Ganesha menjadi viral beberapa waktu lalu. Giring dikabarkan telah dikeluarkan ‘drop out’ dari kampus Universitas Paramadina, Jakarta.
Pada keterangan status mahasiswa itu, Giring disebutkan sebagai salah satu mahasiswa jurusan Ilmu Hubungan Internasional yang masuk pada 2017 silam. Namun, kini statusnya telah berubah menjadi ‘drop out’ atau tak lagi menjadi mahasiswa Universitas Paramadina.
Diperiksa dari situs Pangkalan Data Pendidikan Tinggi (PDDikti), Anies Baswedan juga merupakan salah satu dosen Ilmu Hubungan Internasional di Universitas Paramdina. Artinya, Giring telah di ‘drop out’ kampus yang sama dengan tempat Anies Baswedan mengajar.
Hal tersebut disebarkan oleh salah satu akun twitter dengan nama @EnggalPamukty pada Senin, 27 Desember 2021. Namun, ia juga tak menyebutkan apa motif dari unggahan tentang status mahasiswa Giring tersebut.
Namun, unggahan tersebut menimbulkan beberapa persepsi yang berbeda dari pengguna twitter lainnya. Tak sedikit yang ikut mencibir status Giring yang di drop out. Bahkan, hingga mengorek lebih dalam sejarah akademik mantan vokalis band Nidji tersebut.
Kendati demikian, adapula yang menilai bahwa hal tersebut tak elok untuk disebarkan karena menurut mereka status pendidikan tak selalu berbanding lurus dengan karir di dunia pekerjaan ataupun politik.
Sebelumnya, Giring sempat menjadi perbincangan hangat usai pernyataan kontroversialnya yang menyinggung seorang politisi. Ia mengatakan bahwa Indonesia akan menjadi suram jika dipimpin oleh orang yang telah dipecat oleh Presiden Jokowi.
Selain itu, ia juga menyinggung tak akan membiarkan Indonesia dipimpin oleh seseorang yang pernah menjadi pemimpin lewat isu SARA.
“Indonesia akan suram jika yang terpilih kelak adalah seorang pembohong dan juga pernah dipecat oleh Pak Jokowi karena tidak becus bekerja,” katanya.
Jika skenario itu terjadi, Giring mengatakan bahwa PSI akan menjadi oposisi pemerintah di masa mendatang. Maka dari itu, PSI akan bekerja keras untuk dapat melewati ambang batas parlemen (parlimentary threshold) agar dapat masuk ke parlemen pada Pilpres 2024 mendatang.
“PSI Siap bekerja keras meloloskan diri ke parlemen. PSI akan berlipat ganda, kita antarkan kader terbaik kita duduk di kursi Legislatif dan Eksekutif. Saya pastikan PSI akan terus hadir kerja untuk rakyat dan melanjutkan apa yang (sudah) dibangun Pak Jokowi,” pungkasnya.