Mudah-mudahan, tim kami tetap diberikan kesehatan dalam melaksanakan tugas ini. Karena, kita bekerja dalam ranah atau situasi wabah yang memang sangat berisiko.
Bandung, Bewarajabar.com – Demi mengurangi tingkat penyebaran Covid-19, Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Bandung melakukan penyemprotan disinfektan di beberapa titik wilayah Kota Bandung. Salah satunya, di Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN 2) Bandung, Jln. Cihampelas No. 173, Kota Bandung, Senin (30/3/2020).
Kepala Bidang Pelayanan PMI Kota Bandung, Harry Hardiawan mengatakan, program penyemprotan disinfektan dilaksanakan sejak 19 hingga 31 Maret 2020 yang berfokus pada beberapa titik. Mulai dari tempat ibadah, perkantoran sampai sekolah-sekolah.
“Sasaran tersebut dipilih dengan tujuan mengurangi tingkat risiko penyebaran Covid-19,” ujar Harry.
Saat ini, PMI akan beroperasi dengan cara “menunggu bola”. Dalam artian, sekolah atau instansi lain dapat mengajukan surat resmi untuk mengajukan penyemprotan disinfektan. “Setelah itu, kami akan merespons dan menjadwalkan waktu penyemprotan. PMI siap melakukan tugas untuk membantu pemerintah dalam penanggulangan Covid-19,” tegasnya.
Harry menyatakan, sampai saat ini, kurang lebih terdapat 150 titik yang telah dijangkau tim PMI. Termasuk SMA, SMK, dan SMP di Kota Bandung. Tetapi, area tersebut belum termasuk penanggulangan yang telah dilakukan di kecamatan.
Menurut Harry, timnya telah diberi pelatihan untuk melakukan penyemprotan secara benar. Penyemprotan pun fokus pada area-area yang berisiko terkena sentuhan, seperti gagang pintu, meja, kursi, dan alat elektronik.
“Mudah-mudahan, tim kami tetap diberikan kesehatan dalam melaksanakan tugas ini. Karena, kita bekerja dalam ranah atau situasi wabah yang memang sangat berisiko,” ungkapnya.
Sementara itu, Kepala SMAN 2 Bandung, Yanyan Supriatna mengatakan, pihaknya telah mengupayakan berbagai hal untuk mengurangi tingkat penyebaran Covid-19 di lingkungan sekolah. Salah satunya, bekerja sama dengan PMI dalam penyemprotan disinfektan ini.
Karena, menurutnya, sekolah merupakan salah satu tempat berkumpulnya orang banyak. Terdapat kurang lebih 1.300 siswa dan 100 guru yang ada di SMAN 2 Bandung.
“Seperti hari ini, kami juga meminta PMI untuk melakukan penyemprotan disinfektan di seluruh ruangan sekolah. Sehingga, diharapkan tidak ada bekas virus yang menempel,” ucap Yanyan.
Rencananya, lanjut Yanyan, sekolah akan kembali melakukan penyemprotan disinfektan 2 hari sebelum siswa dan guru masuk. Di samping itu, pihaknya juga telah menyiapkan tempat cuci tangan massal di depan pintu gerbang masuk SMAN 2 Bandung.
“Bahkan, kami akan menyiapkan bilik disinfektan. Sehingga, diharapkan seluruh siswa yang masuk sekolah sudah steril. Kami pun berharap Indonesia bisa segera pulih dari keadaan ini,” harapnya.*