Kamis, 30 Maret 2023
  • Tentang Kami
  • Iklan
  • Redaksi
  • Karir
  • Kontak
  • Pedoman Media Siber
Advertisement
  • Home
  • Nasional
  • Regional
  • TNI – Polri
  • Ekbis
  • Infotainment
  • Ragam
  • Peristiwa
  • Pendidikan
  • Warta Sunda
No Result
View All Result
  • Home
  • Nasional
  • Regional
  • TNI – Polri
  • Ekbis
  • Infotainment
  • Ragam
  • Peristiwa
  • Pendidikan
  • Warta Sunda
No Result
View All Result
Bewarajabar.com
No Result
View All Result
Home Regional

Sejarah Singkat Kota Bandung, Dari Krapyak, Cipaganti Hingga Jalan Pos

Admin 001 by Admin 001
27 September 2020
0
Sejarah Singkat Kota Bandung, Dari Krapyak, Cipaganti Hingga Jalan Pos
Share on FacebookShare on Twitter

Bandung, bewarajabar.com — PADA Jumat, 25 September 2020, Kota Bandung tepat berusia 210 tahun. Untuk ukuran sebuah kota, Kota Bandung terhitung belum terlalu tua. Karena masih ada sejumlah kota lainnya di Indonesia yang berusia lebih dari 210 tahun.

Kota Badung tidak berdiri bersamaan dengan pembentukan Kabupaten Bandung. Kota itu dibangun dengan tenggang waktu sangat jauh setelah Kabupaten Bandung berdiri.

Kabupaten Bandung dibentuk pada sekitar pertengahan abad ke-17 Masehi, dengan Bupati pertama Tumenggung Wiraangunangun. Beliau memerintah Kabupaten Bandung hingga tahun 1681.

Semula Kabupaten Bandung beribukota di Krapyak (sekarang Dayeuhkolot) kira-kira 11 kilometer ke arah Selatan dari pusat kota Bandung sekarang. Ketika kabupaten Bandung dipimpin oleh bupati ke-6, yakni R.A Wiranatakusumah II (1794-1829) yang dijuluki “Dalem Kaum I”, kekuasaan di Nusantara beralih dari Kompeni ke Pemerintahan Hindia Belanda, dengan gubernur jenderal pertama Herman Willem Daendels (1808-1811).

Untuk kelancaran menjalankan tugasnya di Pulau Jawa, Daendels membangun Jalan Raya Pos (Groote Postweg) dari Anyer di ujung barat Jawa Barat ke Panarukan di ujung timur Jawa timur (kira-kira 1000 km). Pembangunan jalan raya itu dilakukan oleh rakyat pribumi di bawah pimpinan bupati daerah masing-masing.

Di daerah Bandung khususnya dan daerah Priangan umumnya, Jalan Raya Pos mulai dibangun pertengahan tahun 1808, dengan memperbaiki dan memperlebar jalan yang telah ada.

Di daerah Bandung sekarang, jalan raya itu adalah Jalan Jenderal Sudirman – Jalan Asia Afrika – Jalan A. Yani, berlanjut ke Sumedang dan seterusnya. Untuk kelancaran pembangunan jalan raya, dan agar pejabat pemerintah kolonial mudah mendatangi kantor bupati, Daendels melalui surat tanggal 25 Mei 1810 meminta Bupati Bandung dan Bupati Parakanmuncang untuk memindahkan ibukota kabupaten, masing-masing ke daerah Cikapundung dan Andawadak (Tanjungsari), mendekati Jalan Raya Pos.

Rupanya Daendels tidak mengetahui, bahwa jauh sebelum surat itu keluar, bupati Bandung sudah merencanakan untuk memindahkan ibukota Kabupaten Bandung, bahkan telah menemukan tempat yang cukup baik dan strategis bagi pusat pemerintahan.

Tempat yang dipilih adalah lahan kosong berupa hutan, terletak di tepi barat Sungai Cikapundung, tepi selatan Jalan Raya Pos yang sedang dibangun (pusat Kota Bandung sekarang).

Alasan pemindahan ibukota itu antara lain, Krapyak tidak strategis sebagai ibukota pemerintahan, karena terletak di sisi selatan daerah Bandung dan sering dilanda banjir bila musim hujan.

Sekitar akhir tahun 1808/awal tahun 1809, bupati beserta sejumlah rakyatnya pindah dari Krapyak mendekali lahan bakal ibu kota baru. Mula-mula bupati tinggal di Cikalintu (daerah Cipaganti), kemudian pindah ke Balubur Hilir, selanjutnya pindah lagi ke Kampur Bogor (Kebon Kawung, pada lahan Gedung Pakuan sekarang).

Tidak diketahui secara pasti, berapa lama Kota Bandung dibangun. Akan tetapi, kota itu dibangun bukan atas prakarsa Daendels, melainkan atas prakarsa Bupati Bandung, bahkan pembangunan kota itu langsung dipimpin oleh bupati. Dengan kata lain, Bupati R. A. Wiranatakusumah II adalah pendiri (The Founding Father) Kota Bandung. Kota Bandung diresmikan sebagai ibu kota baru Kabupaten Bandung dengan surat keputusan tanggal 25 September 1810.*

Tags: hari jadi kota bandungHJKBhumas kota bandungoded m danialPEMKOT BANDUNG
Previous Post

Ditemukan Penyebaran Covid-19 di Lingkungan Keluarga

Next Post

Intip Mural dan Signage Baru di Taman Sejarah Balai Kota Bandung

Admin 001

Admin 001

Related Posts

Ketua DPRD Jabar Taufik Hidayat Banyak disebut Masyarakat Tidak Pernah Lakukan Reses, Benarkan Demikian?
Regional

Ketua DPRD Jabar Taufik Hidayat Banyak disebut Masyarakat Tidak Pernah Lakukan Reses, Benarkan Demikian?

30 Maret 2023
Camat Kiaracondong Dampingi Gubernur Jabar Sidak Harga Pangan di Pasar Kiaracondong
Regional

Camat Kiaracondong Dampingi Gubernur Jabar Sidak Harga Pangan di Pasar Kiaracondong

29 Maret 2023
Anggota Dewan Diduga Banyak yang Mangkir saat Reses?
Regional

Anggota Dewan Diduga Banyak yang Mangkir saat Reses?

28 Maret 2023
Bupati Bandung Kembali Melaksanakan Rembug Bedas di Kantor Desa Sadu
Regional

Bupati Bandung Kembali Melaksanakan Rembug Bedas di Kantor Desa Sadu

27 Maret 2023
Bidang Kelautan DKP Jabar Hadiri Rapat Kerja Komite 1 DPD RI
Regional

Bidang Kelautan DKP Jabar Hadiri Rapat Kerja Komite 1 DPD RI

27 Maret 2023
Bupati Bandung Kembali Meninjau Kesiapan Stadion Si Jalak Harupat untuk Piala Dunia U-20
Regional

Bupati Bandung Kembali Meninjau Kesiapan Stadion Si Jalak Harupat untuk Piala Dunia U-20

27 Maret 2023
Next Post
Intip Mural dan Signage Baru di Taman Sejarah Balai Kota Bandung

Intip Mural dan Signage Baru di Taman Sejarah Balai Kota Bandung

Comment

Bewarajabar.com

Copyright © 2023 Bewarajabar.com . All Rights Reserved

Portal Berita Online Jawa Barat Terpercaya

  • Tentang Kami
  • Iklan
  • Redaksi
  • Karir
  • Kontak
  • Pedoman Media Siber

Ikuti Kami

No Result
View All Result
  • Home
  • Nasional
  • Regional
  • TNI – Polri
  • Ekbis
  • Infotainment
  • Ragam
  • Peristiwa
  • Pendidikan
  • Warta Sunda

Copyright © 2023 Bewarajabar.com . All Rights Reserved