Bewarajabar.com – Pandemi varian Omicron dari varian baru Covid-19 menjadi lebih luas. Kasus varian baru virus corona ini telah dilaporkan di berbagai negara di dunia.
Varian Omicron dari Covid-19 merupakan varian baru dari virus corona yang pertama kali terdeteksi di Botswana Afrika Selatan dan menjadi perhatian dunia belakangan ini dan menarik perhatian masyarakat umum dan ilmuwan.
Dilansir kompas.com, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) segera mengklasifikasikan mutan Omicron sebagai Variant of Concern (VoC). VoC adalah varian dari virus corona, dan Covid19 dapat menyebabkan peningkatan infeksi dan kematian. VoC juga merupakan varian dengan dua komponen VoI.
Berangkat dari hal tersebut, para ilmuwan mewaspadai kemungkinan varian ini lebih menular daripada virus corona biasa.
Mengutip berita Kompas.com yang melansir Mint, per Kamis (02/12/2021), sudah ada 30 negara yang melaporkan temuan kasus Covid-19 varian Omicron.
Kemudian pada Jumat (03/12/2021), terkonfirmasi bahwa dua negara tetangga, Singapura dan Malaysia, sudah melaporkan adanya kasus positif Covid-19 varian Omicron di negaranya.
Di Singapura, terkonfirmasi ada dua kasus virus corona Omicron. Dua orang pasien yang terkonfirmasi positif corona varian Omicron itu tengah dirawat di di National Centre for Infectious Diseases (NCID).
Diketahui kedua pasien tersebut tiba di Singapura pada Rabu (01/12/2021) dari Johannesburg, Afrika Selatan, menaiki maskapai Singapore Airlines dengan nomor penerbangan SQ 479.
Sementara di Malaysia, Kementerian Kesehatan setempat telah mengumumkan kasus pertama Covid-19 di Malaysia, Jumat (03/12/2021).
Mengutip akun resmi Twitter Kemenkes Malaysia, kasus pertama Omicron ini ditemukan setelah melakukan uji genome sequencing pada 74 sampel positif Covid-19 periode 11-28 November 2021.
Berikut ini adalah daftar negara yang sudah melaporkan temuan kasus Covid-19 varian Omicron di negaranya, hingga Jumat (3/12/2021): India: 2 kasus, Afrika Selatan: 183 kasus, Botswana: 19 kasus, Belanda: 16 kasus, Hong Kong: 7 kasus, Israel: 2 kasus, Belgia: 2 kasus, Inggris: 32 kasus, Jerman: 10 kasus.
Australia: 8 kasus, Italia: 4 kasus, Ceko: 1 kasus, Denmark: 6 kasus, Austria: 4 kasus, Kanada: 7 kasus, Swedia: 4 kasus, Swiss: 3 kasus, Spanyol: 2 kasus, Portugal:13 kasus, Jepang: 2 kasus.
Pulau Reunion (Perancis): 1 kasus, Ghana: 33 kasus, Korea Selatan: 3 kasus, Nigeria: 3 kasus, Brasil: 2 kasus, Norwegia: 2 kasus, Amerika Serikat: 1 kasus, Arab Saudi: 1 kasus, Irlandia: 1 kasus, Uni Emirat Arab (UEA): 1 kasus, Singapura:2 kasus dan Malaysia: 1 kasus.
Untuk mengantisipasi meluasnya penyebaran varian Omicron ini, sejumlah negara telah menutup pintu kedatangan dari negara–negara di Afrika, terutama negara di selatan Afrika, dan memperketat kedatangan dari luar negeri.
Hanya saja para ahli kesehatan masyarakat mengatakan perlu kehati-hatian menyikapi varian ini, karena belum ada bukti kuat bahwa Omicron lebih berbahaya daripada varian sebelumnya seperti Delta.
Hal itu karena masih banyak yang belum diketahui tentang Omicron, termasuk apakah itu lebih menular dan mampu menyebabkan penyakit yang lebih serius.
Ada beberapa bukti bahwa varian tersebut dapat menginfeksi ulang orang dengan lebih mudah. Ada tanda-tanda awal bahwa Omicron hanya dapat menyebabkan penyakit ringan.
Tetapi pengamatan itu terutama didasarkan pada kasus–kasus Afrika Selatan di antara kaum muda, yang secara keseluruhan cenderung tidak sakit parah akibat
Penulis: Ali Suryansyah
Sumber : Covid-19.https://www.kompas.com/wiken/read/2021/12/04/064000681/daftar-31-negara-yang-sudah-laporkan-kasus-varian-omicron?page=all