Bewarajabar.com – Bentuk perundungan apa pun merupakan hal yang buruk dan tidak dapat ditoleransi.
Soal perundungan atau bullying saat ini seolah-olah hal yang tabu namun hal ini sangat penting untuk dibahas, diwaspadai hingga diamati lebih mendalam.
Bully dalam bentuk apapun bukan hal yang harus ditoleransi, terlebih lagi dalam media yang sering kali muncul berita mengenai perundungan yang terjadi.
Ketahuilah hal ini bukan hanya terjadi di lingkungan sekolah dasar ataupun TK, bullying terjadi dalam lingkungan kuliah, tempat kerja, organisasi hingga keluarga!
Umumnya bullying terjadi saat ada perundungan fisik, namun ada juga berupa perkataan intimidasi yang tidak terlihat.
Dilansir dari Mommiesdaily.com inilah 6 jenis bullying yang harus diwaspadai orang tua
1. Physical bullying atau perundungan fisik
Perundungan fisik merupakan bentuk perundungan yang paling terlihat. Ini terjadi ketika anak menggunakan aksi secara fisik untuk mendapatkan kekuatan dan mengontrol target mereka. Perundungan fisik ini membuat pelaku perundungan cenderung merasa dirinya yang lebih kuat, lebih besar, dan lebih agresif dibanding korban.
Perundungan fisik juga dapat melukai tubuh seseorang dan menyebabkan efek yang serius. Contoh dari perundungan fisik seperti menendang, memukul, meninju, menampar, mendorong, dan bentuk serangan secara fisik lainnya.
2. Verbal bullying atau perundungan verbal
Perundungan verbal adalah bentuk intimidasi kepada seseorang dengan menggunakan kata-kata secara terucap atau secara tertulis. Pelaku perundungan verbal menggunakan kata-kata, pernyataan, dan pemanggilan nama untuk menguasai dan mengontrol targetnya. Biasanya pelaku akan menggunakan hinaan tanpa henti untuk merendahkan, mengancam, dan menghina perasaan orang lain.
3. Relational aggression atau agresi relasional
Agresi relasional adalah salah satu bentuk perundungan yang berbahaya yang jarang diperhatikan oleh orang tua dan guru. Agresi relasional juga disebut sebagai intimidasi emosional atau perundungan sosial, di mana pelaku akan memanipulasi dan mengucilkan orang lain dengan cara menyebarkan gosip, memanipulasi situasi, menghancurkan kepercayaan, mempermalukan seseorang, hingga mengucilkan seseorang yang mengakibatkan rusaknya reputasi atau hubungan seseorang.
Tujuan pelaku adalah untuk meningkatkan status sosial dirinya dengan mengendalikan atau menindas orang lain. Agresi rasional seringkali terjadi di kalangan remaja dan sekolah menengah. Namun, perundungan jenis ini juga dapat terjadi di lingkungan pekerjaan.
4. Cyberbullying atau perundungan di dunia maya
Perundungan di dunia maya adalah bentuk intimidasi yang dilakukan menggunakan teknologi digital. Contohnya seperti membuat ancaman online, mengirim teks atau e-mail yang menyakitkan, mengunggah gambar atau video yang tidak pantas, dan menggunakan informasi seseorang tanpa izin di media sosial.
Pelaku perundungan di dunia maya sering mengatakan hal-hal yang tidak berani mereka katakan secara langsung. Sehingga, teknologi membuat mereka anonim dan terlepas dari situasi langsung. Namun sebaliknya, pada korban perundungan rasanya sangat invasif dan tidak pernah berakhir karena penindasan dapat mereka alami dan rasakan di mana saja, bahkan di rumah sendiri yang seharusnya menjadi tempat yang aman.
5. Sexual bullying atau perundungan seksual
Perundungan seksual adalah tindakan yang dilakukan secara berulang, berbahaya, dan memalukan yang menargetkan seseorang secara seksual. Bentuk perundungan seksual mencakup pemanggilan nama secara seksual atau cat-calling, komentar kasar, gerakan vulgar, menyentuh tanpa izin, dan materi pornografi.
Jika dibiarkan, perundungan seksual akan dapat mengarah kepada kekerasan seksual.
6. Prejudical bullying atau perundungan yang berprasangka
Perundungan berprasangka didasarkan pada prasangka seseorang terhadap orang lain dari ras, agama, hingga orientasi seksual yang berbeda. Jenis bullying ini dapat mencakup semua jenis perundungan lainnya dan termasuk parah.
Perundungan berprasangka dapat terjadi pada anak dan remaja, yang jika dibiarkan dapat menyebabkan kejahatan kebencian.
Hal diatas sudah seharusnya kita untuk tetap dekat dengan anak, adik untuk berkomunikasi sehingga kita tahu apa yang terjadi dalam hidup mereka dan menekan aksi bullying.
Sumber: mommiesdaily.com