Bandung, Bewarajabar.com — Wali Kota Bandung, Oded M. Danial menyatakan English for Ulama bukan hanya program pertukaran Sumber Daya Manusia (SDM) saja. Namun lebih dari itu, yaitu menjadi bagian dari penyampaian karakter umat muslim di Indonesia sebagai pembawa kedamaian.
Wali kota menilai bahwa Program English for Ulama menjadi gerbang bagi ulama Indonesia, Jawa Barat, dan khususnya dari Kota Bandung untuk membagikan ilmunya kepada masyarakat mancanegara. Sekaligus para ulama juga mendapatkan ilmu baru dari komunitas muslim di luar negeri.
“Saya berharap kepribadian muslim Indonesia bisa diinformasikan kepada muslim di mancanegara dan kita perlu menyampaikan pesan kepada dunia bahwa muslim di indonesia sangat santun,” ujarnya saat menerima audiensi dari pemuka muslim Inggris di Balai Kota Bandung, Jalan Wastukancana, Rabu (4/3/2020).
Ia menyebutkan, di Kota Bandung mempunyai banyak ulama muda dengan kompetensi dasar yang mumpuni. Di antaranya kemampuan menggunakan Bahasa Inggris.
Terlebih, sambungnya, English for Ulama ini merupakan program lama ketika Ridwan Kamil masih menjadi Wali Kota Bandung dan dia sebagai wakilnya. Sehingga, para ulama muda Kota Bandung diharapkan tidak sungkan untuk mengikuti program ini.
“Di Kota Bandung ada kurang lebih 120 pesantren, ormas Islam juga banyak. Kata Pak Miftah Farid (Ketua MUI Kota Bandung) jangankan puluhan, ratusan ulama yang sesuai dengan kompetensinya juga banyak di Kota Bandung,” terangnya.
Sementara itu, perwakilan dari Minhaj Welfare Foundation, Adnan Sohail menuturkan, program English for Ulama ini bukan hanya sekadar pertukaran kunjungan saja. Namun memuat banyak nilai dan ilmu yang saling dibagi antara ulama di Indonesia dengan di Inggris.
“Yang kami harapkan saat ulama kembali menyelesaikan kunjungan dari inggris mereka membawa skill dan bisa dibagikan kepada rekannya di pesantren atau masyarakat,” ujar Adnan.
Adnan mengungkapkan, setidaknya terdapat sekitar 3 juta orang umat muslim tersebar di seluruh Inggris. Keberadaanya membutuhkan banyak dukungan dari umat muslim dari negara lain, utamanya dari negara yang beragama mayoritas Islam.
Lewat program ini, Adnan sangat bersyukur dan ikut berbahagia ternyata umat muslim di Indonesia sangat menjunjung tinggi nilai kerukunan. Islam yang moderat di tengah keanekaragaman suku, budaya, ras dan bahkan berbeda agama sekalipun.
“Tiga juta masyarakat musilm di sana (Inggris) membutuhkan banyak dukungan dan komunikasi dengan masyarakat luas denga pola pikir yang sama. Inggris terbuka bagi masyarakat luas yang ingin berkomunikasi berbagi pengalaman tentang Islam, dan dari Indonesia menyampaikan bahwa Islam di Indonesia adalah Islam yang ramah dan Islam yang cinta damai,” katanya.