Bandung, bewarajabar.com — Sebagai upaya untuk menambah daya resapan dan mengurangi aliran air yang turun ke wilayah hilir ketika turun musim penghujan, Pemkot Bandung akan mengoptimalisasi penghijauan di kawasan Ruang Terbuka Hijau (RTH) di kawasan perbukitan Kecamatan Cibiru.
Wakil Wali Kota Bandung, Yana Mulyana mengungkapkan, perencanaan penanaman pohon harus lebih baik. Penghijauan harus optimal mengurangi air yang turun ke hilir.
“Kita akan lakukan penanaman, penghijauan di RTH milik Kota Bandung. Rata-rata pohon keras yang berbuah, durian, mangga, alpukat. Karena kalau tanaman keras itu tidak erosi,” ucap Yana usai meninjau lahan perbukitan Kecamatan Cibiru, Senin (20/7/2020).
Selain memiliki kemampuan yang cukup baik untuk resapan dan penguatan lahan, Yana berharap, masyarakat sekitar bisa memanfaatkan beragam jenis tanaman buah-buahan tersebut.
“Nanti ini juga dijaga oleh penggarap sekitar,” tuturnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Bandung, Didi Ruswandi menyatakan, untuk optimalisasi lahan RTH ini sudah bermusyawarah dengan warga sekitar. Bak gayung bersambut, justru masyarakat berharap pohon yang ditanam itu tidak hanya berjenis kayu keras tapi juga bisa menghasilkan sesuatu.
“Warga pada prinsipnya setuju dan sangat mendukung kalau itu tanaman produktif. Jadi berharap kaya buah-buahan,” ucap Didi.
Didi mengungkapkan, lahan yang akan ditanami memiliki luas sekitar 8 hektar. Setidaknya, memerlukan sekitar 8.000 pohon agar penghijauan bisa maksimal.
“Kalau fungsinya sama dengan RTH. Cuma sayang intensitas RTH-nya rendah karena tanaman kerasnya kurang. Kebutuhannya per hektar sekitar 1.000 pohon,” jelasnya.
Untuk itu, Didi akan mencoba berkoordinasi bersama sejumlah pihak guna menghimpun sebanyak-banyaknya pohon untuk ditanam di kawadan Cibiru.
“Kami akan mencari donatur dan OPD penyedia tanaman. Di luar itu, ada dinas di provinsi Jawa Barat itu Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura, Dinas Perkebunan, dan Dinnas Kehutanan. Pihak yang biasa menyumbang juga dari KLHK yaitu balai besar daerah alitan sungai dan hutan lindung yang Citanduy-Citarum dan Ciliwung-Cimanuk,” katanya.