BANDUNG — Plh. Sekretaris Daerah Jawa Barat Daud Achmad mengatakan, visi Jabar Juara Lahir dan Batin Melalui Inovasi dan Kolaborasi tidak dapat tercapai tanpa peran aktif akademisi unggul berwawasan tinggi.
Pasalnya, akademisi merupakan salah satu unsur dalam konsep Pentahelix (akademisi, pengusaha, komunitas, pemerintah, dan media) bagi Pemerintah Daerah (Pemda) Provinsi Jabar dalam membangun provinsi dengan jumlah penduduk terbesar se-Indonesia ini.
“Tanpa kolaborasi, pemerintah tidak bisa berkembang sendiri. Salah satu yang berperan dalam kolaborasi adalah akademisi, di mana universitas termasuk di dalamnya,” ujar Daud saat memberikan sambutan pada acara Wisuda XV Universitas Al Ghifari di Hotel Horizon, Kota Bandung, Sabtu (21/12/19).
“Kami (Pemda Provinsi Jabar) menunggu peran dan inovasi wisudawan-wisudawati yang lulus hari ini, untuk turut berkolaborasi di masa mendatang,” tambahnya.
Sementara itu, Rektor Universitas Al Ghifari Didin Muhafidin menuturkan bahwa selepas wisuda, para lulusan universitas seyogianya mulai membuka konektivitas dan membangun relasi seluas mungkin. Menurutnya, hal itu penting karena membangun relasi merupakan langkah awal dalam berkolaborasi.
Didin juga berpesan agar para wisudawan dan wisudawati tak lantas berhenti mengemukakan ide-ide baru guna berinovasi bersama.
“Saya berharap, ilmu yang kalian semua dapatkan selama kuliah bisa terus dimanfaatkan untuk melahirkan gagasan-gagasan baru, yang nantinya akan menjadi inovasi untuk masa depan,” kata Didin.
“Saya juga berpesan, teruslah perluas relasi kalian, bukalah pintu-pintu kolaborasi, karena inovasi kalian tidak bisa sukses tanpa kolaborasi,” ujarnya.
Adapun tahun ini, terdapat 150 sarjana muda baru Universitas Al Ghifari yang diwisuda. Lulusan tersebut meliputi sarjana fakultas ekonomi, sosial dan politik, sastra, farmasi, serta teknik pertanian. Dua di antara seluruh wisudawan dan wisudawati dinyatakan lulus dengan predikat cumlaude. (*)