Bandung, bewarajabar.com — Agenda digitalisasi pasar rakyat yang dicanangkan pemerintah semakin mendesak untuk diperluas dengan mewabahnya pandemi COVID-19. Kehadiran pandemi membuat pola transaksi konvensional nirteknologi menghadirkan potensi kerentanan tersendiri, dalam bentuk penyebaran virus yang semestinya dapat dihindari.
Di sisi lain, tantangan zaman yang terus bergerak dan berubah secara dinamis mengharuskan berbagai rupa percepatan pemanfaatan teknologi segera segera dieksekusi. Dalam merespon kebutuhan tersebut, bank bjb ikut serta terlibat dalam upaya transformasi menuju arah digitalisasi pasar di seantero negeri.
Salah satu wujud keterlibatan bank bjb tersebut direalisasikan melalui sinergi kolaborasi dengan Asosiasi Pengelola Pasar Indonesia (Asparindo). Bertempat di Menara bank bjb, Jalan Naripan, Kota Bandung, Jawa Barat, pada Rabu (18/11/2020), bank bjb dan Asparindo menyepakati kerja sama digitalisasi pasar serta pemanfaatan produk dan jasa layanan perbankan bagi anggota Asparindo & pedagang pasar.
Kerja sama tersebut diikat melalui penandatanganan nota kesepahaman antara kedua belah pihak yang dihadiri oleh Direktur Komersial & UMKM bank bjb Nancy Adistyasari, Pemimpin Divisi Hubungan Kelembagaan bank bjb Isa Anwari, Pemimpin Divisi Digital & Transactional Banking bank bjb Arfianto Ramadhian, Ketua Umum Asparindo Y. Joko Setiyanto dan Direktur Utama PD Pasar Bermartabat R. Herry Hermawan.
Pemimpin Divisi Corporate Secretary bank bjb Widi Hartoto mengatakan penandatanganan MoU ini dilakukan dalam rangka sinergi bisnis untuk mewujudkan digitalisasi pasar melalui digital payment dan digital transaction serta dalam rangka penyaluran kredit produktif kepada anggota Asparindo dan pedagang pasar yang di seluruh wilayah jaringan bank bjb.
“Keterlibatan bank bjb melalui kesepakatan kerja sama ini diharapkan akan mendorong upaya digitalisasi pasar melalui pemanfaatan jasa dan layanan keuangan yang diberikan perseroan. Kolaborasi ini akan memperkuat upaya-upaya yang telah dilakukan sebelumnya dalam mendorong digitalisasi dalam menciptakan pasar modern sesuai tuntutan zaman,” kata Widi.
Kerja sama ini sekaligus memperkuat intervensi teknologi yang diupayakan bank bjb dalam mendorong digitalisasi pasar tradisional secara berkesinambungan. Sebelumnya, bank bjb telah melakukan penetrasi produk dan fasilitas digital payment perseroan ke pasar-pasar untuk mempermudah transaki keuangan.
Berbagai langkah intervensi tersebut di antaranya diwujudkan melalui uji coba dan pengenalan teknologi Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) di Pasar Baru Bandung akhir tahun lalu. bank bjb juga melakukan terobosan di sektor perpajakan dalam bentuk E-Retribusi alias penarikan pajak secara elektronik dan terpadu bagi pedagang-pedagang pasar di beberapa daerah di Jawa Barat.
“Ke depan kami juga akan terus melakukan berbagai intervensi teknologi sesuai dengan kapasitas bank bjb sebaagai lembaga keuangan nasional. Semangat untuk terus bertransformasi dan berinovasi akan menjadi penggerak perseroan dalam turut serta berkontribusi menghadirkan perubahan di seluruh penjuru negeri,” kata dia. **