BANDUNG, BEWARAJABAR.COM — Terkait dengan rencana penyelenggaraan “Malam Dana” bagi para atlet berprestasi Kota Bandung, Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kota Bandung akan melakukan audiensi bersama Wakil Wali Kota Bandung, Yana Mulyana di Balai Kota Bandung, Jalan Wastukancana, Senin (11/11/2019).
Wakil Ketua IV KONI Kota Bandung, Vivi Saadiah menjelaskan, gelaran “Malam Dana” yang semula akan dilaksanakan pada 22 November 2019) merupakan salah satu acara untuk menggaet para pengusaha, yang nantinya akan menjadi ayah angkat bagi para atlet berprestas yang kurang mampu.
“Jadi kegiatan malam dana ini bertujuan untuk mencari orang tua asuh untuk atlet berprestasi yang tidak mampu, dan sekarang kita sedang mencari waktu yang tepat karena Pak Wakil Kota tidak bisa hadir pada tanggal yang sudah kita rencanakan sebelumnya,” jelas Vivi usai melaksanakan audiensi.
Membahas mengenai berapa jumlah atlet asal Kota Bandung yang kurang mampu, Vivi mengatakan, jumlahnya cukup banyak yakni sekitar 30-40% dari total keseluruhan atlet Kota Bandung.
“Ada sekitar 30-40 persenan, jadi ternyata masih banyak. Dari data kami, orangtua mereka rata-rata penghasilannya di bawah tiga juta rupiah, bahkan ada yang di bawah satu juta,” jelasnya.
Namun demikian , tahun ini, KONI Kota Bandung baru akan memberikan “ayah angkat” kepada cabang olahraga (cabor) beladiri terlebih dahulu. Dengan jumlah sebanyak 12 cabang, seperti tarkwondo, karate, kempo, anggar dan lainnya. “Untuk sekarang konsen di cabor bela diri dulu, ada 12 cabor. Alasannya karena ternyata banyak yang kurang mampu di cabor bela diri,” katanya.
Maka dari itu, melalui audiensi ini, pihaknya berharap, pemerintah bisa membantu menghadirkan perusahaan yang bisa mengayomi para atlet berprestasi. “Target mendapat orangtua asuh sebanyak-banyaknya. Maka kami bekerjasama dengan pemerintah kota karena power pemerintah lebih baik dari pada KONI,” katanya.
Menanggapi hal tersebut, Wakil Wali Kota Bandung, Yana Mulyana mengaku, akan mencoba mengundang para pemilik perusahaan untuk kegiatan “Malam Dana”. Ia berharap, dengan kehadiran para pemilik perusahaan bisa membantu keterbatasan pemerintah dalam membantu atlet yang kurang mampu.
“Ya kita (pemerintah) kan pasti punya keterbatasan dan ada regulasi, jadi kita hanya bisa berikan ketika dia (atlet) menyumbang medali, karena kita harus ada reason untuk memberikan sesuatu. Itu tidak bisa berkelanjutan, nah yang direncanakan KONI itu untukmensiasati regulasi yang ada yang kami tidak bisa bantu terus menerus,” jelasnya.
Ia pun berharap, pada kegiatan “Malam Dana” nanti ke-34 atlet yang direkomendasikan untuk segera dibantu bisa segera mendapatkan ayah asuh. Dan ia optimistis para pemilik perusahaan di Kota Bandung memiliki kepedulian terhadap olahraga, termasuk atlet.
“yang kemarin berkontribusi ada sekitar enam ribu atlet setengahnya itu memang kondisi keluarganya agak kurang baik. Mudah-mudahan lah ke-34 atlet awal ini bisa terbagi termasuk nanti kedepan. Kita pun akan berusaha memberikan list-list perusahaan yang selama ini selalu membantu Kota Bandung melalui CSRnya,” pungkasnya.