Bandung, BewaraJabar — Sejumlah Sekolah di Kota Bandung mulai jalankan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) 100 persen. Salah satunya SMP Negeri 43 Bandung.
Humas Bandung memantau jalannya Pembelajaran Tatap Muka di SMP Negeri 43 Bandung. Sejak pukul 06.30 WIB, para siswa mulai datang satu per satu ke sekolah.
Sebanyak 886 siswa nampak semangat menjalani PTM hari pertama di semester 2.
Kendati sebelumnya mereka pernah mengikuti Pembelajaran Tatap Muka, tetapi untuk PTM kali ini terasa spesial. Pasalnya, untuk pertama kalinya mereka bertemu teman-teman sekolah secara menyeluruh.
Muhammad Ragil, siswa kelas 8A misalnya. Ia mengaku semangat menjalani hari pertama masuk sekolah,
“Pernah sih (PTM) tapi berapa kali ya waktu semester ganjil. Sekarang sih senang, ketemu teman-teman lagi,” ungkapnya.
Dua tahun didominasi kegiatan belajar secara daring membuat sebagian besar siswa-siswi merasa bosan. Mereka ingin segera masuk ke sekolah dan berinteraksi lagi dengan teman-temannya.
“Kalau harus milih PJJ atau PTM, jelas aku milih PTM karena bertemu teman-teman,” ungkap Nadin Yanuar Eka Putri, siswi kelas 8I.
Sementara itu, Kepala Sekolah SMP Negeri 43 Bandung, Khaerawati menjelaskan, PTM di SMPN 43 Bandung berjalan sesuai aturan. Ia memastikan angka vaksinasi siswa sudah mencapai 90 persen.
“Total vaksinasi sudah 90 persen. Sisa 10 persen itu karena siswa yang bersangkutan belum bisa mendapatkan vaksinasi karena alasan kesehatan,” ujar Khaerawati.
Secara teknis, alur siswa dari masuk sekolah hingga bubaran sudah diatur sedemikian rupa. Terdapat 3 sesi untuk mengatur siswa masuk sekolah guna menghindari kerumunan.
Siswa kelas 9 dijadwalkan masuk pukul 07.00 WIB, siswa kelas 8 masuk pukul 07.40 WIB. Terakhir, siswa kelas 9 masuk pukul 08.20 WIB.
Saat tiba di sekolah, para siswa diarahkan untuk mengikuti semacam alur registrasi. Para siswa diminta data kelas, lalu dicek suhu. Pengecekan suhu ini juga dilakukan saat siswa pulang sekolah nantinya.
“Pengecekan suhu saat masuk dan keluar untuk memastikan siswa-siswi dalam kondisi kesehatan yang stabil,” terang Khaerawati.
Sebagai tindakan antisipasi, SMPN 43 Bandung menyiapkan satu ruang UKS yang diperuntukkan bagi siswa kurang sehat. Khaerawati menjelaskan, siswa yang kondisi fisiknya kurang baik akan diistirahatkan di UKS.
“Apabila dalam 30 menit belum menunjukkan perbaikan kondisi, kita akan minta orang tua untuk menjemput anaknya,” beber Khaerawati.
Para guru SMPN 43 Bandung juga dipastikan dalam kondisi siap dan prima memberikan pelajaran untuk siswa-siswi. Mereka dipastikan hadir di kelas agar pembelajaran berlangsung dengan lancar.
“Selesai pembelajaran pukul 13.00 WIB. Selama 6 jam dan tanpa jam istirahat. Sudah sesuai arahan,” ungkapnya.
Pembelajaran Tatap Muka (PTM) hari pertama di SMPN 43 Bandung juga ditinjau oleh Kepala Dinas Pendidikan Kota Bandung, Hikmat Ginanjar.
Ia menegaskan Kota Bandung sudah sangat siap menyongsong PTM. Hikmat juga menyebut pentingnya PTM bagi pelajar.
Menurutnya, transfer ilmu dari guru kepada murid akan lebih maksimal bila dilakukan secara luring.
“Anak-anak ini butuh contoh. Suri tauladan yakni guru, yang bisa mereka lihat secara langsung di kelas,” ujarnya.
Hikmat juga mengajak seluruh pihak untuk mendukung pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka di Kota Bandung. Tak lupa juga ia mengingatkan kepada seluruh pihak penyelenggara untuk sama-sama mengawal protokol kesehatan yang ketat selama PTM demi keamanan dan keselamatan bersama.
“Tahun 2045 kita sambut bonus demografi. Dukung kegiatan PTM dan jangan biarkan anak-anak terkungkung di rumah,” katanya.