Bewarajabar.com – Pengembangan teknologi dan informasi saat ini terus meningkat ditambah lagi Indonesia akan mendapatkan bonus demografi dalam berbagai alasan salah satunya adalah adanya pandemi yang mengantam secara global.
Bonus demografi ini adalah adanya penduduk usia produktif lebih banyak dibandingkan usia non produktif, tentu saja hal ini tidak boleh disia-siakan dalam memajukan bangsa dan negara.
Dilansir dari detik.com, Indonesia perlu menambah talenta digital untuk pertumbuhan ekonomi yang melihat dalam demografi. Salah satu inisiatif di tahun 2021 adalah Huawei dengan pengembangan digital talent.
Indonesia punya target besar, yaitu ingin masuk lima besar kekuatan ekonomi digital dunia pada 2045, dan salah satu cara untuk mewujudkan target itu adalah dengan meningkatkan kompetensi talenta digital di Indonesia.
McKinsey dan Bank Dunia memperkirakan kalau Indonesia membutuhkan sembilan juta tenaga kerja digital sampai 2030, atau sekitar 600 ribu talenta digital setiap tahunnya.
Tenaga kerja digital yang dimaksud ini adalah sumber daya manusia (SDM) yang mumpuni di bidang teknologi informasi dan komunikasi, dengan penguasaan teknologi digital terkini, seperti cloud, kecerdasan buatan, analitik big data, 5G, sampai internet of things (IoT).
Sepanjang tahun 2021, kita mulai bisa melihat riak-riak munculnya para talenta digital Indonesia di berbagai kota. Ada para animator muda dengan film yang menembus festival internasional. Ada juga para pembuat aplikasi bermunculan, bahkan terlibat dalam pembuatan game untuk perusahaan besar.
“Ini kebutuhan yang butuh sinergi sejumlah pihak. Pemerintah tidak bisa sendiri, demikian pula swasta,” ujar Moeldoko, Kepala Staf Kepresidenan, saat penandatanganan kerja sama dengan Huawei Indonesia di Jakarta, Rabu 28 Oktober 2021 silam, seperti dikutip dari detik.com.
Salah satu pihak yang banyak mendorong pengembangan talenta digital Indonesia di tahun 2021 adalah Huawei. Target pemerintah sejalan dengan kepedulian Huawei terhadap pengembangan talenta digital. Kerja sama antara Pemerintah Indonesia dan Huawei yang diteken pada peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-92 pada 2020, terkait dengan pengembangan 100 ribu SDM di Indonesia melalui pendidikan vokasi.
Bagi Huawei, keterlibatannya dalam pengembangan kualitas SDM di bidang TIK ini merupakan bagian dari komitmen Huawei sejak hadir di Indonesia 20 tahun lalu.
Salah satu program terbaru Huawei terkait pengembangan digital talent ini adalah kerja samanya dengan Ditjen Pendidikan Vokasi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.
Dalam kerja sama ini, Huawei mengadakan program-program alih pengetahuan dan teknologi yang menyasar pengajar maupun siswanya, serta pemanfaatan fasilitas dan teknologi bagi sekolah menengah kejuruan dan politeknik.
Kemitraan ini memperkuat kerja sama sebelumnya yang telah dilaksanakan sejak 2019 dengan jumlah 502 penerima manfaat. Hingga akhir tahun ini, program juga meliputi pelatihan training of trainers (ToTs) di bidang perangkat wireless dan microwave, dengan menyasar 140 guru SMK untuk menjangkau 8.400 peserta didik di masa depan dan memastikan kesinambungan alih pengetahuan.
“Ini menjadi investasi besar bagi masa depan karena kita tidak hanya melatih peserta didik tetapi juga meningkatkan kompetensi para pendidik sebagai pilar penting dalam bonus demografi untuk sungguh-sungguh mengimplementasikan konsep link and match. Saya yakin program penguatan pendidikan vokasi ini akan menjadi nilai tambah bagi daya saing bangsa Indonesia dalam hal menghasilkan sumber daya manusia yang unggul dan maju,” ujar Wikan Sakarinto, Dirjen Pendidikan Vokasi Kemendikbud dikutip pada laman detik.com.
Lalu ada juga program Seed for the Future 2021, yang digelar mulai 8 sampai 15 November 2021. Program ini menitikberatkan pada penyiapan digital talent untuk menghadapi tren perubahan pekerjaan masa depan terutama pasca pandemi dan membuka kesempatan bagi peserta untuk berjejaring secara internasional.
“Program Seeds for the Future 2021 ini selain bertujuan memperluas wawasan peserta mengenai berbagai berbagai teknologi mutakhir beserta solusi dan inovasinya, juga akan membuka wawasan mengenai kebutuhan pekerjaan di masa depan, terutama di Indonesia. Program juga akan mengoneksikan peserta ke jejaring global hampir 9 ribu alumni program dari 500 universitas unggulan yang tersebar di 130 negara,” ujar Yenty Joman, Director of Government Affairs, Huawei Indonesia.
Program Seeds for the Future 2021 ini menjadi bagian dari salah satu pilar komitmen Huawei Indonesia dalam ‘I Do Contribute’ yang bertujuan untuk mencetak 100.000 talenta digital Indonesia dalam kurun 5 tahun sebagai fondasi kokoh bagi ekosistem digital Indonesia di masa depan.