Soreang, bewarajabar.com — Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bandung menerima bantuan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Republik Indonesia (RI).
Bantuan tersebut berupa 5 unit kendaraan roda tiga penyemprot disinfektan, 35 unit drop box untuk limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3), 7000 lembar plastik pengumpul limbah B3, dan 200 unit Alat Pelindung Diri (APD) untuk petugas pengelola limbah B3.
Bantuan secara simbolis diterima Bupati Bandung H. Dadang M. Naser dari Anggota Komisi IV DPR RI H. Yadi Sri Mulyadi.
“Terima kasih atas perhatian dari Pak Yadi Sri Mulyadi, yang punya kemitraan dengan KLHK RI. Di mana hari ini secara simbolis menyampaikan beberapa bantuan untuk mengelola limbah B3. Rumah sakit tentunya sangat membutuhkan fasilitas tersebut, terlebih dalam penanganan limbah dampak covid-19,” ucap Bupati Dadang Naser usai menerima bantuan tersebut di Rumah Jabatannya di Soreang, Senin (15/6/2020).
Bupati mengatakan, penyemprot disinfektan akan dipergunakan oleh Dinas Lingkungan Hidup (DLH), sementara bantuan lainnya diperuntukkan bagi rumah sakit rujukan covid-19 dan puskesmas di Kabupaten Bandung.
Dampak covid-19 yang cukup berbahaya, lanjutnya, adalah pada aspek ekonomi dan lingkungan. APD bekas pakai dikatagorikan sebagai limbah B3, dan jika dikelola sembarangan akan berdampak langsung pada lingkungan.
“Penanganan limbah B3 tidak bisa sembarangan. Untuk itu kami usulkan kepada KLHK, agar di Kabupaten Bandung dibuat tempat pengelolaan khusus limbah B3. Saat ini tempat pengelolaan limbah B3 hanya ada di Cileungsi Karawang. Jangankan untuk skala nasional, untuk skala jabar pun satu tempat pengelolaan masih terlalu berat. Terlebih dalam situasi pandemi ini,” imbuh bupati.
Hingga saat ini, tutur Dadang Naser, seluruh jajaran Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 telah bekerja keras, sehingga Kabupaten Bandung berada di zona biru.
“Dengan tag line Sabilulungan Jihad Melawan Corona (Sawarna), seluruh jajaran Pemkab Bandung, TNI dan Polri bahu membahu menangani covid-19. Sehingga penyebaran covid-19 hanya berada di 0,6% dari total jumlah penduduk 3,7 juta jiwa,” pungkas Dadang.
Sementara Kepala DLH Kabupaten Bandung Asep Kusumah menambahkan, pihaknya telah menganggarkan pembelian kendaraan operasional untuk penanganan limbah B3.
“Kami sudah anggarkan operasional untuk mengelola limbah medis atau limbah infeksius di Kabupaten Bandung. Bantuan dari KLHK ini akan diprioritaskan di wilayah yang masih memberlakukan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar),” tambah Asep.