Bewarajabar | Bandung — Mencetak prestasi sesuai keinginan dan kemampuan diri merupakan sebuah kebanggaan tersendiri bagi setiap individu. S
Seperti yang dialami Tiara Mustikawati, siswa Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 27 Bandung, kelahiran 17 September 2002 ini berhasil menggapai cita-citanya menjadi atlet bola voli.
Tiara memulai kecintaannya terhadap permainan olahraga bola yang terdiri dari dua regu masing-masing beranggotakan enam orang ini sejak kelas 4 sekolah dasar (SD). Di usia yang sangat muda, ia sudah mulai berlatih tiga kali seminggu.
“Terlebih saat orang tua mendukung Tiara menjadi atlet, saya diikutsertakan dalam klub Bandung Tectona. Di sanalah saya berlatih dan terus berlatih agar bisa menjadi pemain yang diandalkan,” ujarnya saat diwawancara, Selasa (7/5/2019).
Latihan rutin yang dilakukannya membuahkan hasil. Tiara pun jadi sering mengikuti kompetisi bola voli sejak SD.
Melalui prestasi inilah, ia dengan mudah masuk sekolah menengah pertama (SMP) melalui jalur prestasi. Begitupun saat masuk SMAN 27.
“Awalnya, di klub saya berlatih menjadi atlet pemula. Dulu, waktu SD saya sudah pernah mengikuti Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) dan sempat meraih juara 1 saat mewakili Kota Bandung ke tingkat provinsi,” ujar atlet yang berposisi sebagai libero ini.
Setelah duduk di bangku SMA, Tiara semakin banyak mengikuti kompetisi yang diselenggarakan universitas maupun sekolah-sekolah di Bandung.
Tiara pun semakin menggali kemampuannya dengan berlatih rutin setiap hari, kecuali di akhir pekan. Karena, seorang libero dituntut mampu menerima atau menahan serangan lawan.
Sehingga, teknik passing kualitas terbaik untuk menahan dan mengatasi bola-bola serangan lawan sangat dibutuhkan.
“Di kompetisi terbaru yang diselenggarakan Universitas Sumedang, saya berhasil meraih juara 1. Sedangkan di Universitas Jenderal Ahmad Yani (Unjani), saya mendapat peringkat 3.
Selain itu, saya juga masuk Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Bola Voli,” tuturnya.
Tiara selalu memotivasi dirinya untuk menampilkan permainan terbaik agar tak mengecewakan keluarga, pelatih, dan tim, bagaimanapun hasil akhirnya.
Hal tersebut tentu ia dapatkan dari pendukung yang selalu ada untuknya, yaitu keluarga, sahabat, dan orang-orang terdekat.***