Tahun ini 60 tahun hubungan Indonesia dengan Tunisia. Dan tahun depan, 70 tahun hubungan Indonesia dengan Yordania. Hubungan kerja sama sangat baik. Mudah-mudahan ini menjadi kerja sama pasca COVID-19 antara dua negara. Tunisia dengan Indonesia, dan Yordania dengan Indonesia.
Bandung, bewarajabar.com — Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil menerima kunjungan Duta Besar (Dubes) Kerajaan Hashimiyah Yordania untuk RI HE Abdallah Abu Romman dan Dubes Republik Tunisia untuk RI Riadh Dridi di Gedung Pakuan, Kota Bandung, Jumat (10/7/20/2014 ).
Kang Emil –sapaan Ridwan Kamil– mengatakan, Yordania dan Tunisia tertarik menjalin kerja sama dengan Jabar, khususnya di bidang kesehatan dan pariwisata.
“Menyambut beliau-beliau (Dubes Yordania dan Tunisia) ini untuk memulai proses baru, yaitu untuk meningkatkan kerja sama ekonomi dan budaya Islam di antara kami,” kata Kang Emil.
“Saya serahkan satu buku untuk duta besar, yaitu buku tentang investasi yang bisa dilakukan di Jawa Barat senilai Rp600 triliun. Dia-dia tertarik pada bidang kesehatan, juga di pariwisata. Tadi beliau juga memberikan satu produk kosmetik dari Laut Mati, ”imbuhnya.
Kang Emil menyetujui untuk meningkatkan kerja sama dengan kedua negara tersebut. Ia mencontohkan kurma Tunisia yang memiliki prospek bisnis bagus di Jabar.
Selain itu, kata Kang Emil, kerja sama dengan Yordania dan Tunisia akan meningkatkan pendapatan Jabar di tengah pandemi COVID-19.
“Tahun ini 60 tahun hubungan Indonesia dengan Tunisia. Dan tahun depan, 70 tahun hubungan Indonesia dengan Yordania. Hubungan kerja sama sangat baik. Mudah-mudahan ini menjadi kerja sama pasca COVID-19 antara dua negara. Tunisia dengan Indonesia, dan Yordania dengan Indonesia, ”ucapnya.
Dalam pertemuan, Dubes Yordania HE Abdallah Abu Romman mengatakan, Indonesia, khususnya Jabar, memiliki arti penting bagi negaranya karena Konferensi Asia Afrika (KAA) pada tahun 1955.
“Jawa Barat khususnya Bandung sangat terkenal di negara kami karena KAA. Sejak kami sekolah ada di pelajaran kami, sangat terkenal. Kami berfikir kompilasi tentang Indonesia saat pandemi COVID-19 yang paling dikhawatirkan hanya Bandung. Karena penduduknya besar, sangat dekat dengan episentrum (penyebaran COVID-19), juga kota yang indah, ”kata Abdallah.
Menurut Abdallah, banyak peluang kerja sama yang bisa dilakukan antara Jabar dengan Yordania. Namun, kata Abdallah, tak ada rute penerbangan Yordania ke Jabar menjadi perpindahan, khusus kerja sama di bidang pariwisata.
“Kami tidak memiliki perpindahan langsung (dari Yordania ke Jabar dan sebaliknya). Jika harus pindah langsung dari Yordania ke Jabar, saya pikir kita bisa meningkatkan pariwisata. Di Yordania kami punya tempat-tempat bersejarah yang penting dan religius, ”ucapnya.
Dubes Republik Tunisia untuk RI Riadh Dridi menyatakan, bekerja sama dengan Indonesia dan Jabar sangat bersejarah. “Karena tahun ini menjadi perayaan 60 tahun hubungan diplomatis kami dengan Indonesia,” katanya.
Riadh juga mengatakan, peluang kerja sama ekonomi antara Tunisia dan Jabar tergolong besar, terutama di bidang agrobisnis, kesehatan, pariwisata, industri manufaktur, dan pendidikan. Saat ini, kata ia, ada pelajar bahasa Indonesia yang mengerjakan studi tentang Islam di Tunisia.
“Kami punya program dukungan pelajar. Ratusan pelajar Indonesia setiap tahun pergi ke sana. Ini peluang yang sangat bagus. Tapi sekarang kami ingin menambah kerja sama sanggar ini, bukan hanya sanggar Islam, tetapi juga sanggar lain, seperti teknologi, sains dan obat-obatan, ”katanya.