Kab. Sumenep, Bewara Jatim – Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, melakukan penanaman 22.500 bibit mangrove dalam gelaran Festival Mangrove Ke-VI yang digelar Pemprov Jatim di Kabupaten Sumenep, Selasa (26/12/2023).
Dari total mangrove sebanyak 22.500 bibit tersebut, sebanyak 2500 bibit Mangrove penanamannya dipimpin langsung oleh Gubernur Khofifah di Taman Merdeka Kalianget, Kab. Sumenep. Sedangkan, 20.000 bibit penanamannya tersebar di 40 Desa Pesisir di Kabupaten Sumenep termasuk di kepulauan yang merupakan satu rangkaian dalam kegiatan Festival Mangrove kali ini.
Sebagai informasi, Sumenep dipilih pada gelaran Festival Mangrove Jawa Timur ke-VI karena 45% kawasan eksisting mangrove Jawa Timur berada di Sumenep.
Sehingga, daerah ini menyimpan potensi manfaat tinggi bagi masyarakat khususnya di kepulauan.
Usai menanam Mangrove, Gubernur Khofifah didampingi Wakil Bupati Sumenep, Sekdaprov Jatim, dan Kepala Dishut Jatim juga melakukan penanaman secara simbolis Pohon cemara udang sejumlah 400 batang.
Sekaligus melakukan pelepasliaran burung air Pecuk Padi Hitam sejumlah 4 ekor serta burung tekukur 100 ekor.
Dalam arahannya, Khofifah mengatakan, kegiatan ini merupakan bentuk sedekah oksigen untuk menjaga keseimbangan alam.
Untuk itu, pihaknya meminta usai penanaman, tanaman ini juga harus dirawat dan dipelihara sebaik mungkin agar bisa dirasakan manfaatnya.
“Artinya, menanam itu tidak pakai menunggu hari tertentu. Setiap hari kalau bisa menanam, menanam lah. Karena jadi bagian sedekah oksigen. Tapi ini hanya akan menjadi sedekah oksigen kalau setelah ditanam juga dipelihara. Sebab kalau setelah ditanam tidak dipelihara, ya nggak jadi apa-apa,” terangnya.
“Berdasarkan data Dishut Jatim sejak tahun 2020, hingga saat ini telah dilaksanakan penanaman mangrove di pesisir Jatim melalui dana APBD, APBN, dan dukungan para pihak lainnya seluas 2.015,08 hektar atau sejumlah 7.108.447 batang bibit mangrove. Termasuk kegiatan penanaman kita pada Festival Mangrove ke-VI ini,” lanjutnya.
Khofifah menambahkan, kegiatan ini juga merupakan serangkaian penanamanan _Multipurpose Tree Species_ (MPTS) di berbagai daerah.
Diantaranya yaitu, penanamanan cemara gunung pada ketinggian 1500 Mdpl di Cangar pada 24 Desember 2023, dan juga penanamanan bibit mangrove di Kraksaan, Probolinggo pada Natal lalu.
“Ekosistem alam, ini memang perlu dikelola untuk dijaga keseimbangannya. Terlebih, dengan merawat alam maka manusia akan lebih terlindung dari potensi bencana,” terangnya.
Untuk itu, lanjut Khofifah, selain melakukan upaya penanamanan bibit mangrove yang masif, dirinya juga mengusahakan penghijauan kembali padang savana Bromo yang sempat terbakar awal September 2023 lalu.
“Kita juga sedang mengusahakan untuk dapat izin menggunakan pesawat dari KSAU untuk mengembalikan ekosistem. Terutama di Gunung Arjuno, Gunung Welirang, dan Anjasmoro yang kemarin terdampak karhutla 4.000 hektar lebih melalui aeroseeding,” katanya.
“Ekosistem itu harus kita bangun kembali. Kalau dengan keterjalan tertentu tidak bisa secara manual, maka kita harus melakukan dengan aero seed,” tambahnya.
Lebih jauh, Khofifah menjelaskan, penggunaan aeroseeding harus dilakukan secara detail dan precise . Seperti tingkat koordinatnya yang lebih detail mendeteksi kesesuaian bibit dengan aera tertentu.
Dalam gelaran Festival Mangrove ini, Gubernur Khofifah berkesempatan memberikan masing-masing 1.500 bibit cemara udang kepada Kab. Sumenep, Kab. Pamekasan, Kab. Sampang, dan Kab. Bangkalan.
Hal ini atas dukungan Prof. Mangku Purnomo, S.P., M.Si., Ph.D., Dekan Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya dan Dinas Kehutanan Prov. Jatim.
Pada kesempatan yang sama, Gubernur Khofifah turut menyerahkan bantuan kepada Kelompok Tani Hutan (KTH) di wilayah Madura. Antara lain, bantuan bibit Penghijauan Lingkungan kepada 5 KTH, bantuan Penanaman Hutan Rakyat masing-masing seluas 2,5 hektar kepada 4 KTH, bantuan Stup Lebah Madu (Apis cerana) masing-masing sejumlah 25 unit kepada 3 KTH, dan bantuan Stup Lebah Madu (Trigona) sejumlah 134 unit kepada KTH Jambul Kuning dari Masalembu Kab. Sumenep.
Selain itu, diserahkan pula piagam penghargaan kepada 20 pihak atas dukungan upaya pelestarian ekosistem di jawa Timur.
Gubernur Khofifah juga berkesempatan meninjau 30 stand pameran yang terdiri dari produk-produk hilirirasi ekosistem mangrove yang sudah terbangun, gelar inovasi kinerja/ kaji terap/ produk KTH Binaan penyuluh kehutanan dan UMKM.
Selain pemberian berbagai macam bantuan, festival ini juga diramaikan dengan kegiatan edukasi pelestarian mangrove kepada generasi muda masyarakat sekitar, dan hiburan rakyat.
Juga ada pemberian pengobatan gratis yang diprakarsai oleh IKA Unair. Disebut Gubernur Khofifah, layanan kesehatan ini merupakan gerakan sangat integratif yang senantiasa hampir selalu dilakukan IKA Unair di setiap acara penanamanan bibit mangrove di berbagai daerah di Jatim. (red)