Opini Publik – Apakah akseptor bpjs yang meninggal sanggup pemberian atau uangnya di kembalikan? – Inilah pertayaan yang sering dilontarkan oleh orang yang tidak paham perihal Bpjs Kesehatan, beliau merasa bahwa uangnya yang selama ini ia bayarkan akan di kembalikan ketika ia meninggal dunia sebagaimana asuransi pada umumnya. Ya fatwa ibarat itu masuk akal saja alasannya yakni orang biasanya berpikir bahwa “Apa saja yang telah kita berikan suatu ketika akan menerima” apalagi akseptor bpjs yang selama ini belum pernah mendapatkan akomodasi Bpjs Kesehatan itu sendiri, lantaran memang tidak pernah sakit berat yang memerlukan penanganan khusus oleh dokter.
Biasanya orang akan berpikir “Kenapa saya membayar sesuatu yang belum tentu kita mendapatkan imbalan-nya?” sehingga bermalas malasan untuk membayarnya, bahkan hingga berbulan bulan tidak membayar, kesannya pada ketika ia benar benar membutuhkan gres menyadari “Jika saja selama ini saya membayar iuran Bpjs Kesehatan tentu tidak ibarat ini nasibku” jadi serba salah mau ingin sanggup akomodasi Bpjs harus bayar denda yang menumpuk, mau bayar biaya pengobatan eksklusif terlalu mahal. Inilah jawaban tidak bayar iuran Bpjs Kesehatan.
Apakah akseptor bpjs yang meninggal sanggup santunan? hmmm…jangan harap sanggup santunan, Bpjs kesehatan ini sitemnya tolong-menolong (gotong royong ko’ harus pakai uang ya) ya..anggap saja itu urunan barsama untuk membantu mereka yang kini terbaring dirumah sakit yang tidak bisa bayar pengobatan. Memang bila tujuanya ibarat ini sungguh sangat mulia bahkan semua agama menganjurkan dan pastinya kita akan mendapat pahala yang berlipat dari Allah Tuhan yang maha Esa. Tapi yang bikin risih ada denda-nya segala, mbo’ ya jangan ada dendanya kalau memang tujuanya mulia membantu sesama manusia. Inilah yang beberapa bulan yang kemudian pihak MUI menyatakan ada unsur haramnya, tapi sudah hening tu dengan adanya kesepakatan Pada tanggal 4 agustus 2015.
Apabila ada warga yang tidak mampu, dan mereka ikut keanggotaan BPJS Kesehatan, ketika ia sakit dan membutuhkan biaya yang besar, tentunya BPJS Kesehatan yakni solusi untuk melaksanakan perawatan di Rumah Sakit atau Faskes yang bersangkutan. Dalam hal ini, sebagaimana permasalahan yang ditanyakan itu, bila ada masyarakat anggota BPJS Kesehatan yang sudah meninggal, tentunya tidak mendapatkan santunan, dan uangnya pun tidak dikembalikan. Sebab, uang tersebut sudah dipakai oleh warga yang sakit. Kaprikornus sekali lagi sitem BPJS yakni tolong-menolong dan untuk masyarakat yang masih hidup. Kalau untuk orang meninggal, biasanya di diberikan pemberian oleh Jasa Raharja. (*) kalau beliau kecelakan.
Memang diakui bahwa asuransi manapun tidak akan sanggup ibarat Bpjs yang setia membayar perawatan pasien entah beliau bisa membayar ataupun tidak bisa asalkan ia setia membayar iuran Bpjs Kesehatan tiap bulan-nya, selama itu pula ia akan di tanggung. Apa gak rugi Bpjs kesehatan ini yang berani menanggung pasien yang sedang sakit berat ataupun ringan? berdasarkan info yang beredar bekerjsama rugi, tapi pemerintah menutupi kekurangan itu. Ouw..lha ada pemerintah di belakangnya, berarti jangan dihitung rugi, lantaran itu memang kiprah pemerintah untuk menolong rakyatnya yang tidak mampu. Justru pemerintahlah yang berterimakasih kepada masyarakat yang setia membayar walaupun ia tidak pernah memakai akomodasi itu lantaran memang jarang sakit berat, paling juga masuk angin, pusing, gatal gatal cukup dengan obat yang ada di warung.
Walaupun berat hati saya juga iklas membayar tiap bulan-nya, berat hati bukan berarti pelit tapi ada tanggungan biaya lain termasuk hutang yang harus bayar tiap bulanya, lain lagi kalau tidak punya tanggungan hutang saya rasa terlalu ringan kalau cuma bayar 100ribu untuk kelas 3 (1 keluarga). Walaupun begitu saya pribadi mendukung penuh kegiatan Bpjs Kesehatan ini, kalau soal denda asalkan uang denda masih tetap dipakai untuk kebaikan bersama ya silakan saja. Saya pribadi menganggap bahwa iuran yang selama ini saya bayarkan merupakan jalan untuk bersedekah shaleh, alasannya yakni harta yang kita miliki akan dibersihkan oleh harta yang kita sedekahkan itu. Lagian siapa sih yang mau sakit? hih.. amit amit akau sendiripun tidak mau…