Bandung, Bewarajabar – Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan, menyatakan keprihatinan mendalam atas insiden yang terjadi di wilayah Sukahaji.
Ia mengajak semua pihak untuk menahan diri dan menghormati proses hukum terkait sengketa lahan di wilayah tersebut.
Farhan menyesalkan insiden bentrokan antara warga Sukahaji dengan pihak terkait pada Senin (21/4/2025) di Gg. Satata Sariksa, Kecamatan Babakan Ciparay.
Menurutnya, insiden ini dipicu perbedaan pandangan mengenai rencana pemasangan batas lahan oleh salah satu pihak swasta.
Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung, kata Farhan, memahami aspirasi masyarakat dan menghargai penyampaian aspirasi secara damai dan sesuai koridor hukum.
Ia berharap semua pihak dapat menahan diri agar peristiwa serupa tidak terulang di masa mendatang dan bersama-sama menghormati proses hukum yang sedang berjalan hingga putusan final dan mengikat.
Farhan mengimbau seluruh pihak untuk menahan diri dari tindakan yang dapat memperkeruh suasana dan menjaga situasi tetap kondusif.
Ia berharap semua pihak dapat menempuh jalur damai dan tidak melakukan tindakan provokatif.
“Kami tentu mendorong penyelesaian permasalahan melalui jalur dialog, mediasi, serta mekanisme hukum yang adil dan transparan,” ujar Farhan.
Ia meyakini bahwa komunikasi dan musyawarah adalah kunci dalam menyelesaikan konflik.
Wali Kota juga memastikan, hak dan keamanan seluruh warga menjadi prioritas utama Pemkot Bandung.
Pemkot berkomitmen untuk terus melindungi masyarakat dan menciptakan rasa aman bagi semua pihak.
Farhan mengapresiasi langkah cepat aparat keamanan yang terus berada di lokasi dan mendukung penuh upaya menjaga ketertiban dan keselamatan masyarakat.
Pemkot Bandung, lanjut Farhan, mengingatkan bahwa persoalan hukum terkait kawasan tersebut masih berproses di Pengadilan.
Oleh karena itu, seluruh pihak diminta menghormati dan menunggu hasil proses hukum hingga adanya putusan inkrah.
Farhan juga menyebutkan bahwa Pemerintah Provinsi Jawa Barat telah turun tangan mengupayakan berbagai langkah penyelesaian yang mengedepankan keadilan dan solusi jangka panjang.
Sebagai langkah awal, Pemkot Bandung telah menginstruksikan jajaran terkait untuk melakukan monitoring dan pendekatan persuasif guna mencegah eskalasi konflik.
“Pemkot Bandung berkomitmen untuk terus hadir dan menjadi bagian dari solusi atas setiap dinamika yang terjadi di tengah masyarakat,” pungkas Farhan .
Ia yakin dengan semangat kebersamaan dan musyawarah, setiap persoalan dapat diselesaikan secara damai, bermartabat, dan berkeadilan.