Bandung, bewarajabar.com — Kota Bandung segera memiliki laboratorium Biosafety Level (BSL 2). Hadirnya laboratorium ini bisa mempermudah proses pemetaan kasus Coronavirus Disease 2019 (Covid-19).
“Insyaallah tanggal 11 (Mei) bisa aktif dipergunakan,” ungkap Wali Kota Bandung, Oded M. Danial di Pendopo Kota Bandung, Jalan Dalem Kaum, Rabu (6/5/2020).
Perlu diketahui, BSL-2 yaitu laboratorium yang digunakan untuk menguji agen penyakit yang cukup potensial membahayakan petugas laboratorium dan lingkungannya. BSL-2 Kota Bandung berada di Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak (RSKIA).
Laboratorium ini merupakan kerja sama Pemkot Bandung dengan Institut Teknologi Bandung. Di Laboratorium BSL-2 dapat mendeteksi Covid-19 memakai cara Polymerase Chain Reaction (PCR).
Oded mengungkapkan, Pemkot Bandung memang berusaha mempercepat pembangunan laboratorium BSL-2 ini. Berdasarkan hasil laporan dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandung bahwa laboratorium tersebut sudah siap dipakai pada 11 Mei 2020 mendatang.
Oded menuturkan kehadiran laboratorium BSL 2 ini diharapkan mampu mempercepat proses pemeriksaan pasien virus corona. Mengingat saat ini pandemi yang semakin meluas serta kemampuan laboratorium masih terbatas sehingga kerap terjadi antrean.
Selain itu, sambung Oded, dengan semakin cepatnya proses pemeriksaan maka Gugus Tugas Covid-19 Kota Bandung bisa semakin mudah melakukan pemetaan kasus. Hal ini juga membuat penanganan semakin cepat dan tepat sasaran.
“Mudah-mudahan dengan hadirnya laboratorium BSL-2 bisa membantu pemeriksaan semakin secara. Maka petanya akan kelihatan atau ketahuan,” ujarnya.
Oded meminta doa masyarakat Kota Bandung agar proses pembuatan laboratorium ini bisa berjalan lancar tanpa kendala. Sebab, bukan hanya sebagai bantuan untuk penanganan Covid-19 saja, namun akan bermanfaat dalam waktu cukup panjang dalam sisitem kesehatan di Kota Bandung.
“Mudah-mudahan berjalan sesuai jadwal. Dan kita punya lab,” katanya.