Bewarajabar.com – Deddy Corbuzier meminta maaf dan take down rekaman video podcast dirinya yang mengundang Ragil Mahardika dan pasangan bulenya, Frederil Vollartdi saluran youtube miliknya.
Hal itu dilakukan Deddy Corbuzier, merespons permintaan dari Miftah Maulana Habiburrahman atau lebih dikenal dengan Gus Miftah.
Sebagai informasi, Gus Miftah adalah sosok yang membimbing Deddy Corbuzier menjadi seorang mualaf.
“Makanya kalau gua nasehatin, lu harus minta maaf. Kalau lu nganggep gua sebagai guru, ‘Gus gimana nasehatnya?’ Lu minta maaf,” ujar Gus Miftah dalam Podcast Deddy Corbuzier yang dikutip dari CNN Indonesia.
Menanggapi Miftah, pada momen itu pun Deddy kemudian meminta maaf atas rekaman podcast-nya yang menimbulkan polemik.
“Tapi gini, kalau memang ini membuat kegaduhan yang menggaduhkan masyarakat, gua minta maaf,” jelas Deddy.
Tak hanya itu, Miftah juga meminta Deddy untuk mencabut alias take down Podcast konten LGBT tersebut dari saluran Youtube-nya. Deddy pun menyetujui usulan tersebut.
“Kalau lu yang minta, lu guru gua, lu udah nerangin, ya enggak ada masalah,” ucap Deddy.
Kemudian Deddy menjelaskan dirinya tidak ada tujuan dan niat mengkampanyekan. Bahkan ia mengaku sering mengatakan dirinya tidak akan mendukung perilaku LGBT.
Gus Miftah juga menyebut dirinya akan jadi orang yang pertama kali menentang jika tujuan Deddy adalah mengkampanyekan perilaku tersebut.
“Tadi saya diwawancarai wartawan, kalau tujuan Deddy mengkampanyekan, saya yang akan melawan pertama kali. Saya yang akan marah pertama kali,” ucap Gus Miftah.
Seiring obrolan terbarunya dengan Miftah tersebut, via akun Instagram pribadinya, Deddy menulis dirinya mencabut rekaman video tersebut dan meminta maaf.
“Saya akan menghapus videonya. Tapi saya tetap percaya mereka adalah manusia. Semoga mereka menemukan jalan yang lebih baik. Maaf untuk semuanya,” tulis Deddy di unggahannya tersebut.
Saat berita ini ditulis pun sudah tidak tampak video tersebut di akun YouTube Deddy Corbuzier.
Sebelumnya, tayangan Podcast tersebut telah mendapat berbagai tanggapan dari masyarakat.
Beberapa tokoh seperti Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bidang Dakwah Cholil Nafis dan Pengamat Sosial dan Keagamaan Anwar Abbas pun ikut memberikan kritikan.
View this post on Instagram