BANDUNG BEWARAJABAR.COM — Gubernur Jawa Barat, H.M Ridwan Kamil, bertindak langsung sebagai Inspektur Upacara dalam Peringatan Hari Pendidikan Nasional di Tahun 2019, tingkat Jawa Barat. Diikuti oleh seluruh unsur ASN (Aparatur Sipil Negara) dari Pemerintahan Provinsi Jawa Barat. Berlangsungnya upacara sesuai dengan Pedoman Peringatan Hardiknas agar seluruh ASN secara serempak melaksanakan Upacara Bendera, kegiatan diselenggarakan di Halaman Kantor Gubernur Jawa Barat, Gedung Sate Bandung.
Lewat Pidato yang disampaikan oleh Gubernur Jabar, menyampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh unsur Lembaga Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat dan Rantaiannya, secara Demokratis sudah membantu melaksanakan tujuan Sistem Pendidikan Nasional. Sebagaimana ada dalam pasal 13, terkait tujuan pendidikan nasional dalam mengembangkan potensi peserta didik, agar menjadi manusia yang Beriman, Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, Berakhlak Mulia, Berilmu, Kreatif, Mandiri, serta menjadikan warga negara yang bertanggung jawab, tegas Ridwan Kamil.
Walaupun saat ini saya sedikit Prihatin, terkait Informasi adanya Keterlibatan para pelajar tingkat SMP/SMA, pada hari Buruh kemarin melakukan tindakan yang Vandalisme, serta melakukan tindakan yang mengganggu ketertiban umum juga melawan Hukum, ujar Ridwan Kamil. Kalaupun negara memberi jaminan kebebasan untuk berpendapat, termasuk melakukan unjuk rasa guna menyampaikan pendapat, tapi ketertiban umum dan Hukum jangan dilanggar. Saya sudah klarifikasi kepada pihak kepolisian, bahwa ratusan anak sudah diamankan karena terkait prilaku Vandalisme.
Dari sikap mereka harus konsekuen, dan orang tua anak-anak ini kena getahnya, ungkap Gubernur Jawa Barat. Semua sekolah yang siswanya terlibat Aksi yang tidak terpuji ini akan secepatnya di klarifikasi oleh pihak kepolisian dari polrestabes Bandung, harus diperhatikan bahwa ada tiga Zona, pertama, Zona keluarga, Zona Sekolah dan Zona Masyarakat. Sedikit disinggung juga oleh Ridwan Kamil adanya keributan kepolisian dengan wartawan, ternyata setelah diklarifikasi ada unsur kesalahpahaman, karena wartawan memakai pakaian Hitam-Hitam sama dengan penyusup keributan Hitam-Hitam, sehingga kepolisian sulit membedakan bahwa itu wartawan, hal ini akan diselesaikan secara kekeluargaan, jelas Gubernur Jabar mengakhir penjelasannya. (Farida)