Selain itu, dalam mengisi webinar tersebut, Kang Emil juga memaparkan kondisi terkini terkait perekonomian Jabar serta strategi untuk membangkitkannya kembali.
Berdasarkan studi Centre for Strategic and International Studies (CSIS), ekonomi dan kesehatan Jabar dinilai dalam kondisi terkendali di tengah pandemi COVID-19. Menurut CSIS, Jabar berada pada Kuadran I di mana ekonomi membaik dan kesehatan pun membaik.
“Berita baiknya (adalah) Jawa Barat ini lebih terkendali secara umum dibanding provinsi besar lainnya terkait COVID-19, juga terkait ekonomi yang sudah kita relaksasi. Maka Jawa Barat masuk ke kuadran di kanan atas yaitu ekonomi membaik dan kesehatan membaik,” tutur Kang Emil.
Adapun selama pandemi, Kang Emil berujar bahwa industri pangan atau pertanian menjadi sektor yang tidak terdampak secara signifikan. Dirinya pun yakin, industri pertanian dengan dukungan teknologi digital atau berbasis 4.0 akan menjadi ekonomi masa depan Jabar.
Untuk itu, Kang Emil mengajak kaum Milenial dan Generasi Z di Jabar untuk memanfaatkan potensi di desa dalam mengembangkan ekonomi berbasis perdesaan dengan dukungan teknologi digital.
“Dari catatan kami, industri pangan pertanian terkoreksinya sangat kecil dibanding jasa manufaktur. Jadi, pertanian menjadi sebuah keyakinan baru bahwa jika kita bisa swasembada, hal itu bisa menjadi peluang luar biasa bagi kaum milenial atau Generasi Z,” ucap Kang Emil.