Bewarajabar | Bandung – Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang ( DBMPR ) Jawa Barat semakin giat membangun infrastruktur jalan yang menghubungkan antar desa dan kecamatan secara serius. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya pekerjaan pembangunan jalan baik peningkatan maupun pemeliharaan berkala.
Pembangunan infrastuktur ini dilakukan disejumlah ruas jalan yang menjadi kewenangan provinsi maupun jalan kabupaten kota bahkan sampai ke desa yang statusnya dinaikan menjadi jalan provinsi.
Belakangan, beberapa ruas jalan yang tadinya terbengkalai cenderung dihindari pengguna jalan karena ketidaklayakan dilalui. Lambat laun kini mulai dilalui masyarakat pengguna jalan.
Pasalnya semenjak semenjak Provinsi melalui DBMPR Jabar menambah volume jalan yang menjadi kewenangannya. DBMPR Jabar menjadi tambah meningkatkan kapasitas nya dalam membangun infrastruktur jalan dan jembatan dari desa sampai kota .
Jawa Barat pun kini memiliki banyak jalan alternatif untuk dilalui. Hal itu memang dianggap sangat penting mengingat kondisi geografis dan jumlah penduduk termasuk perkembangan mobilitas di Jabar yang sangat tinggi.
Hal ini sempat dilontarkan Ketua DPP LSM Barisan Semut Merah Indonesia ( Basmi ) kepada pers ketika mengomentari pernyataan wartawan akan masa depan kondisi infrastruktur di Jabar
” Setiap desa sudah hampir semua terkoneksi. Saya teringat waktu dulu kampung saya di Kecamatan Kadupandak Cianjur Selatan, terkenal dengan sebutan ujung aspal. Karena memang buntu, jalannya terhalang sungai cibuni. Padahal diseberang nya ada kecamatan Cijati yang nyambung ke Kab Sukabumi. Sekarang sudah ada jembatan yang bisa dilalui mobil bahkan truk.
Terakhir, libur lebaran 1444 Hijriyah kemarin, saya melakukan perjalanan ke pantai Baru Karas Kabupaten Pangandaran. Sengaja saya melewati jalur Cijapati – Garut – Tasik lewat Singaparna yang merupakan jalan provinsi. Guna menghindari kemacetan.
Dan saya mengakui Jalan Provinsi semenjak kepemimpinan Gubernur Jabar Ridwan Kamil Banyak sekali perubahannya. Ruas – ruas Jalan Provinsi baik yang di desa, kota, pesisir bahkan pelosok kualitas nya sudah mantap. Walaupun belum seratus persen namun arahnya sudah terlihat.” Ungkap Elvin.
Ketika tim awak media mencoba melakukan beberapa penelusuran kondisi jalan ruas provinsi, memang secara garis besar nyaris seperti yang dikemukakan sumber tadi.
Seperti Ruas Batas Garut – Tasik, – Singaparna terlihat sangat mulus.
Tidak salah kalau di salah satu ruas provinsi yang cukup strategis itu pemerintah provinsi Jabar mengucurkan 7 miliar rupiah. Mengingat menurut pemantauan awak media ruas tersebut sangat strategis untuk meningkatkan akses mobilitas berbagai hasil bumi, ekonomi, logistik maupun wisata.
Sementara Ka UPTD Wil Pel V DBMPR Jabar Kustoyo ST, MT ketika dihubungi lewat pesan singkat nya mengatakan bahwa memang UPTD Wil V sedang concern kepada pelayanan infrastruktur secara total, untuk mendorong percepatan pembangunan infrastuktur yang pada hilirnya dapat berdampak pada perkembangan ekonomi masyarakat khususnya di Jawa Barat.
“Dengan dibangunnya Jembatan salah satunya Jembatan Sodongkopo sebagai masterpiece Pembangunan Jembatan ditahun 2023 ini dan sudah menjadi impian masyarakat setempat lebih dari 30 tahun lebih .
Jembatan ini nantinya selain sebagai jembatan penghubung dikawasan wisata antar pantai batu karas dan Nusa wiru, secara arsitektur jembatan ini sangat iconik.
“Semoga apa yang kita kerjakan memiliki dampak yang signifikan kepada masyarakat lokal, dan wisata pantai di selatan Jabar ini dapat berkembang pesat dengan kemudahan dan kenyamanan akses jalan yang sangat baik.” Tutur Kustoyo.