GARUT, bewarajabar.com- Siapa tak kenal Situ Bagendit di Kota Dodol, salah satu tempat yang jadi destinasi wisata Kota Intan, Kabupaten Garut. Dinas Pariwisata Kab. Garut kini sedang menata, mempercantik kawasan tersebut.
Kalau ditata dengan apik, tidak menutup kemungkinan salah satu tujuan wisata Kota Garut ini, menjadi kawasan kebanggan orang Garut. Bakal jadi tujuan utama wisatawan nusantra dan wisatawan mancanegara.
Program penataan tempat wisata Situ Bagendit yang dicanangkan Disparbud Kabupaten Garut, tentu saja mendapat respon dan dukungan semua pihak. Hal itu termasuk semua masyarakat Garut.
Rd. H. Gunawan Sumadikara yang akrab disapa Kang Gun, warga Kampung Cinta Garut , salah seorang yang merasa peduli terhadap keadaan Situ Bagendit.
Disela kesibukannya sebagai seorang pengusaha properti, Kang Gun mempunyai pemikiran ingin menyumbangkan sesuatu kepada Situ Bagendit. Dengan harapan, nama Situ Bagendit bakal selalu diingat.
Baik oleh orang Garut sendiri, maupun oleh masyarakat tatar Sunda. Bahkan bergaung sampai mancanegara. Kalau ke Garut, harus ingat ke Situ Bagendit. Jadi penasaran, gereget mau berkunjung ke tempat wisata Situ Bagendit.
” Rasanya kurang apdol, tidak sempurna kalau ke Garut tidak datang mengunjungi Situ Bagendit, ” kata Kang Gun, saat ditemui sedang latihan olah vokal di Ata studio music Jl. Karapitan Bandung.
Upaya Kang Gun ingin menyumbangkan sesuatu buat tempat wisata di tanah kelahirannya, gayung bersambut dengan Dedi Kocan seorang pencipta lagu. Dan dibuatkanlah sebuah lagu ” Di Situ Bagendit”, berirama Tatar Sunda.
Sebagai seorang pengusaha yang juga musisi, bahkan ia sebagai Ketua Umum Himpunan Artis Penyanyi dan Musisi Indonesia Jawa Barat. Lagu ciptaan Dedi Kocan pun diterima, lantas masuk dapur rekaman di Studio Air.
Bagi Kang Gun, dengan rekamannya lagu bergenre Sunda memang suatu kegembiraan, karena cita-cita ingin menyumbangkan sesuatu buat tanah kelahirannya terwujud.
Dalam album “Di Situ Bagendit”, Kang Gun berduet dengan Nur Lucky yang juga seorang penyanyi urang Bandung kelahiran Garut, lantaran ibundanya teureuh’ Kota Kembang Bandung.
Kang Gun yang sehari-harinya sibuk, bahkan super sibuk mengurus perusahaan dan mengurus berbagai organisasi, seperti jadi Ketua HAPMI Jabar, Ketua DPD Apersi Jabar, Ketua Tembang Kenangan Indonesia (TIK) dlsb.
Masih sempat-sempatnya memenuhi panggilan hiburan berbagai acara. Baik di dalam kota Bandung, maupun luar kota. Seperti saat ditemui bewarajabar.com juga, sedang latihan untuk pentas musik di Kab. Majalengka.
” Menyanyi itu menghibur diri, menghilangkan kejenuhan, dengan rutinitas setiap hari, ” ucap Kang Gun yang memang sangat piawai membagi waktu.
Menyinggung masalah dunia rekaman, bagi Kang Gun bukan dunia baru. Karena mulai tahun 2015, ia sudah mulai mengenal dunia itu dengan meluncurkan album lagu Sunda “Paturay” ciptaan
Herman DO. Musiknya diarransemen oleh musisi kawakan Yan Achiemsa.
Hal itu terbukti dengan pengakuan Kang Gun, sampai di awal tahun 2020, sudah meluncurkan 5 album rekaman. Karena beranjak dari situ, seterusnya meluncurkan album “Tembang Kenangan” campuran tembang lawas, musik arransemennya digarap grup band The Gun (Dede Natapraga) disusul album popn Sunda “Athaya” ciptaan Mied Lebe, musiknya digarap oleh Apep Zilt dan album Religi Nasional “Kehendakmu,” ciptaan Mied Lebe arransemen musiknya masih sama Apep Zilt.
Album religi tentang ibadah haji karya Ubun Kubarsyah dan Gun Gunawi, garapan musiknya Sukma Bimbo.
Awal tahun 2020, luncurkan album Pop Sunda “Di Situ Bagendit” Ciptaan Dedi Kocan, Kang Gun feat Nur Lucky.
Sedangkan video klipnya, hampir semua digarap oleh Doddy BR, kecuali Album Religi karya Ubun Kubarsyah digarap oleh Tim Ubun Kubarsyah.
Disamping itu Kang Gun sebagai Ketua HAPMI Jabar bersama HAPMI Kab/Kota membuat album parade lagu Ismail Marzuki, sebagai rasa kecintaannya kepada Pahlawan Nasional yaitu Ismail Matzuki. (Bully Tarongkeng)