Ada beban berat di pundak Setiawan. Sebab, Sekda Jabar bukan hanya jabatan yang strategis, tetapi juga jabatan yang akan menghadirkan solusi bagi Jabar. Selain itu, Sekda Jabar memiliki fungsi sebagai fasilitator antara kepala daerah dengan dewan, dengan masyarakat, dengan organisasi masyarakat.
BANDUNG, Bewarajabar.com — Kapabilitas Sekretaris Daerah Jawa Barat , Setiawan Wangsaatmaja, dalam membangun Sumber Daya Manusia (SDM) Aparatur tidak perlu diragukan. Sebab, curriculum vitae Setiawan bergelimang pengalaman dalam pembangunan SDM Aparatur.
Selain menjabat sebagai Deputi Menteri Bidang SDM Aparatur Kementerian PANRB sejak 2013, Setiawan merupakan penanggung jawab penyusunan indeks Sistem Merit, atau kebijakan dan manajemen ASN berdasarkan pada kualifikasi, kompetensi, dan kinerja secara adil dan wajar tanpa membedakan demografi serta kondisi fisik.
Sebagai penanggung jawab penyusunan indeks Sistem Merit, Setiawan paham betul bagaimana meningkatkan kompetensi, produktivitas kinerja, dan prestasi ASN. Apalagi, dia sempat menjabat sebagai penanggung jawab penyusunan Grand Design Pembangunan ASN dan penyusunan indeks profesionalitas ASN pada 2018.
Deretan pengalaman tersebut sejalan dengan tugas dan peran Setiawan sebagai Sekda Jabar, yakni Kepala Perangkat Daerah, Ketua Tim Penilaian Kinerja, dan pejabat yang berwenang dengan kepegawaian. Dengan begitu, Setiawan berperan penting dalam mewujudkan Jabar Juara Reformasi Birokrasi.
Perjalanan karier Setiawan sebagai ASN dimulai sebagai Staf Seksi Penyehatan Lingkungan Permukiman Badan Pengendalian Lingkungan Hidup Daerah (BPLHD) Provinsi Jabar. Kemudian, dia menjadi Kepala Seksi Pembinaan Teknis AMDAL BPLHD Provinsi Jabar.
Setiawan, yang meraih gelar doktoral Ilmu Pengetahuan Teknik (Teknis Lingkungan) Institut Teknologi Bandung (ITB), berkarier di BPLHD Provinsi Jabar sekitar 18 tahun. Kepala BPLHD Provinsi Jabar periode 2008-2013 menjadi jabatan terakhir yang dia duduki di BPLHD Provinsi Jabar.
Selama menduduki jabatan di BPLHD Jabar, Setiawan acap menjadi pembicara dan delegasi Indonesia dalam simposium dan seminar di dalam maupun luar negeri. Pada 2001 dan 2002, misalnya, Setiawan menjadi pembicara dalam The Seminar on Citarum Research Project dan The First International Symposium on Southest Asian Water Environment.
Sejumlah prestasi dan penghargaan pun diraih Setiawan. Mulai dari Wibawa Seroja Nugraha dari LEMHANAS RI, Satyalancana Karya Satya 10 Tahun dari Presiden RI, sampai Peringkat 1 Pelaksana Pemantauan Kualitas Sungai di Indonesia dari Kementerian Lingkungan Hidup RI.
Usai berkarier di tingkat nasional bertahun-tahun, Setiawan pulang ke rumah. Bukan untuk beristirahat, melainkan berkontribusi dalam pembangunan Jabar dan berupaya mewujudkan visi Jabar Juara Lahir Batin. Karena pada Jumat (14/2/20), Setiawan resmi menjadi Sekda Jabar.
Ada beban berat di pundak Setiawan. Sebab, Sekda Jabar bukan hanya jabatan yang strategis, tetapi juga jabatan yang akan menghadirkan solusi bagi Jabar. Selain itu, Sekda Jabar memiliki fungsi sebagai fasilitator antara kepala daerah dengan dewan, dengan masyarakat, dengan organisasi masyarakat.
Dengan pengalaman dan rekam jejak, Setiawan diyakini mampu menjalankan semua tugas, fungsi, dan peran sebagai Sekda Jabar. Dia pun diyakini mampu mewujudkan Jabar Juara Reformasi Birokrasi dan mengakselerasi pembangunan Jabar. Jika itu terwujud, kualitas pelayanan publik akan membaik dan kesejahteraan masyarakat Jabar meningkat.