Bewarajabar.com – Mata pelajaran Dalam Kurikulum Prototipe, siswa mengambil mata pelajaran sesuai dengan jam pelajaran yang disyaratkan. Kurikulum Prototipe hitungannya jam pelajaran (JP). Adapun jam pelajaran tersebut terdiri dari 18 jam pelajaran wajib dan 20 jam pelajaran pilihan per minggunya.
Untuk mata pelajaran yang wajib diambil oleh para siswa adalah; Pendidikan Agama dan Budi Pekerti Pendidikan, Pancasila dan Kewarganegaraan, Bahasa Indonesia Bahasa Inggris, Matematika Seni Musik, Pendidikan Jasamani, Olahraga dan Kesehatan, Sejarah.
Contoh dari penerapan Kurikulum Prototipe ini, misalnya, ketika siswa ingin menjadi insinyur, maka selain mata pelajaran wajib, mereka boleh mengambil Matematika lanjutan dan Fisika lanjutan tanpa mengambil Biologi.
“Alih-alih dikotakkan ke dalam jurusan IPA, IPS dan Bahasa, siswa kelas 11 dan 12 akan boleh meramu sendiri kombinasi mata pelajaran yang sesuai dengan minatnya,”
ujar Anindito, yang biasa disapa Nino, Kamis 23 Desember 2021 lalu.
Siswa tersebut juga boleh mengombinasikannya dengan mata pelajaran IPS, Bahasa, dan kecakapan hidup yang sejalan dengan minat maupun rencana karirnya. Kurikulum Prototipe ini telah diuji coba di 2.500-an sekolah melalui Program Sekolah Penggerak.
Sekolah dalam program tersebut dinilai mencerminkan keragaman yang ada pada sistem pendidikan di Indonesia saat ini. Sebagian besar merupakan sekolah yang “biasa” saja, bukan sekolah favorit atau unggulan. Selain itu, bukan sekolah yang memiliki fasilitas berlebih.
Nino mengatakan, hasil evaluasi terhadap Kurikulum Prototipe ini sudah ada, tetapi belum diterbitkan.
“Secara umum hasilnya bagus. Banyak sekolah yang terdorong untuk melakukan inovasi pembelajaran, termasuk sekolah-sekolah yang secara sarana prasarana sebenarnya terbatas,” ungkapnya.
Sumber: kompas.com