Bandung, BewaraJabar — Kawasan padat penduduk di sepanjang bantaran Sungai Cidurian RW 18 Kelurahan Antapani Kidul kini telah disulap menjadi ruang publik. Kini telah menjadi ruang publik yang bisa dinikmati untuk bersantai atau hanya sekedar foto-foto.
Lahan sepanjang 1,3 km itu telah ditata dan direvitalisasi oleh Pemerintah Kota Bandung berkolaborasi dengan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citarum, Sektor 22 Citarum Harum, dan masyarakat sekitar.
Semula kawasan tersebut cukup kumuh dan dipadati oleh bangunan liar, namun kini sudah tampak lebih rapi disertai dengan tumbuhan yang menghiasi sepadan aliran Sungai Cidurian. Tampak pula miniatur rumah yang bisa dijadikan untuk spot berfoto.
“Konsepnya waterfront, yaitu sungai menjadi mukanya rumah bukan belakangnya rumah. Karena kalau sungai berada di belakang rumah itu pasti akan membuang sampah ke sungai,” ungkap Plt Wali Kota Bandung, Yana Mulyana usai meresmikan Tahap I Penataan Sungai Cidurian, Senin 27 Desember 2021.
Yana mengungkapkan, Pemkot Bandung tak hanya menata tetapi juga merelokasi warganya yang tinggal di sekitar bantaran Sungai Cidurian.
Atas hal itu penataan tersebut mendapat apresiasi langsung dari Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Pandjaitan dan juga Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil.
“Dan alhamdulillah untuk pembongkaran (bangunan liar) dilakukan sendiri oleh masyarakat. Berkat sosialisasi dan pemberian pemahaman kepada warga, mereka bisa membongkar mandiri,” tuturnya.
“Sebelumnya ini pemukiman padat penduduk, dan mudah-mudahan ODF (Open Defecation Free) jadi berkurang karena limbah domestik juga sudah tidak ada. Kita lihat kualitas air juga sudah lebih baik,” imbuhnya.
Ia mengatakan, warga yang semula tinggal di bantaran sungai telah dibantu pemindahahannya oleh Pemkot Bandung bersama Sektor 22 Citarum Harum ke beberapa tempat, seperti Rusunawa Rancacili dan sebagian pindah mandiri ke rumah pribadi.
“Kurang lebih ada 135 Kepala Keluarga (KK) itu dari Antapani, belum lagi yang dari Arcamanik,” terangnya.
Ia pun berharap masyarakat bisa ikut serta membantu merawat dan menjaga ruang publik yang telah disediakan.
“Mudah-mudahan peran masyarakat ikut menjaga tempat ini. Saya cukup punya keyakinan warga akan turut memelihara tempat ini,” ujar Yana.
Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umun Kota Bandung, Didi Ruswandi menuturkan, penataan baru selesai dilakukan sampai tahap pertama yaitu sepanjang 70 meter.
“Ini tahap pertama dan akan dilanjutkan sampai ujung, kurang lebih ada 1,3 km. Belum lagi Sungai Cibodas, itu kemarin dapat perhatian dari gubernur tapi belum kita pastikan,” ungkapnya.
“Untuk penertiban sekitar 4 bulan, pembangunan kurang lebih 2 bulan. Kita harapkan yang ke sini bisa foto-foto juga, digital tourism lah,” imbuhnya.