Garut bewarajabar.com Setidaknya sejak 2008, Organisasi Ilmu Pengetahuan dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO). Memberlakukan Perjanjian untuk Perlindungan Warisan Budaya takbenda.
UNESCO mulai aktif memutar nilai-nilai takbenda seperti Tradisi, Adat Istiadat, Ruang Budaya Yang melestarikan bentuk-bentuk Ekspresi Budaya tersebut.
Program ini bertunjuan untuk menarik perhatian, tentang pentingnya melindungi warisan takbenda yang telah disetujui UNESCO. Sebagai komponen penting dan suatu kumpulan Perbedaan Budaya serta Ekspresi Kreatif.
Dan Batik Indonesia telah ditetapkan pada 2 Oktober 2009 sebagai Warisan Dunia dari Indonesia yaitu “Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Nonbendawi (Karya Agung Lisan dan Warisan Takbenda Kemanusiaan). Ini hari penting bagi Kebudayaan Indonesia, sekaligus tantangan bagi kita. Karena harapannya setelah ditetapkannya Batik sebagai Karya Agung dalam Warisan Budaya Indonesia. Maka harus dikelola dengan baik dan menyediakan Manfaat bagi masyarakat luas. Bukan hanya para pengrajin Batik-nya saja, tetapi masyarakat luas.
Bagi Kabupaten Garut sendiri, khusus membahas kegiatan atau acara yang telah diadakan sejak tahun 2005 diadakan kegiatan “Lomba Model dan Desain Busana Batik” (Jawa Barat). Tersedia bermuncullan lah Busana Batik yang dipadu-padankan dengan Kain Polos, Batik disandingkan dengan Bahan Kaos, Jeans dan sebagainya.
Kini untuk ke-5 pada tahun 2019, pada “Pesona Garut Intan Carnival”. Maka Batik (sebagai Kain juga Motif) dikreasikan dalam bentuk “Costum Carnaval Creative” dengan memadu-padankan bahan lain. Berupa Potensi Lokal (Jawa Barat) seperti Akar Wangi dan Kulit dari Garut, Mendong dan Bordel dari Tasikmalaya, Bambu dari Ciamis, dan bahan-bahan potensi lokal yang akan tergali kemudian. Dan inilah yang membedakan acara ini, dengan acara sejenis dari daerah lain.
Selain Kreasi Kostum Karnaval dengan isi bahan Batik, pada “Pesona Garut Intan Carnival”. Yang akan dilaksanakan pada hari Sabtu, (26/10/19) (yang akan dilakukan pada hari Sabtu, (19/10). Namun karena jelang Pelantikan Presiden, maka persetujuan dari pihak Kepolisian mendukung untuk diundurkan, Merah) dengan Venue di Jl.Veteran, Garut. Kadang-kadang ada kegiatan “Batik Seragam Najis” yang akan menampikan “Seragam Batik” dari setiap Instansi (Pemerintah maupun Swasta) atau Kelompok terlindungi 10 orang.
“Seragam Batik ini tidak perlu seragam atau sama, bebas baru (karena bukan Lebaran). Justru dari keanega-ragaman Motif dan Warna inilah kebalikannya dan Daya Tarik dari Batik sebagai Busana, ”kata Irno Sukarno dari Badan Promosi Pariwisata Daerah, yang menjadi mitra pendukung kegiatan tersebut.
Kegiatan lainnya adalah “Lomba Foto Event” yang akan mengabadikan kegiatan yang sedang berlangsungnya ini. Dengan berbagai sudut dan manfaat dari Sang Fotografer itu sendiri. Baik hobi yang menarik atau hobi terhadap Fotografi ini, yang memang menjadikan Fotografi sebagai Profesi.
Bazzar sebagai sarana pembinaan para pelaku usaha juga, dilaksanakan juga. Mengingat keberadaan orang yang terpusat dalam kegiatan ini. Dan dapat dimanfaatkan juga, sebagai salasatu “Roda Penggerak Ekonomi” dan perputaran uang pada saat berlangsungnya kegiatan.
Diharapkan dari acara ini, Batik sebagai tidak Ekonomi terus meningkat. Memberi Manfaat pada Pelaku Kreatif Batik tersebut. Bisa Pengrajin atau Penulis Batik, Batik Pelaku, Pengusaha Batik, Kreator dengan bahan dasar Batik (Handycraf / Souvenir). Seperti Kantong, Dompet, Gantungan Kunci, dan sebagainya yang menggunakan Batik sebagai Media Ekspresi dan Kreatifitasnya.
“Semoga Warisan Budaya Batik ini, bisa lebih berkembang dan meningkat. Untuk memeriahkan acara, kami mengundang juga beberapa Perguruan Tinggi. Untuk tampil dan memeriahkan acara ini, sebagai Peserta Eksibisi. Diantaranya ITB, UPI Bandung, ISBI Bandung dan Universitas Telkom Bandung. Untuk merasakan kebanggaan tersebut.